bakabar.com, PARINGIN – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balangan H Ahmad Ghazali Al Fattah mengatakan pihaknya masih menunggu alat untuk bisa membuka atau melepas portal Jembatan Paringin.
“Dinas PUPR tidak punya alat untuk membuka portal. Jadi mereka minta waktu beberapa hari ini mencari alat yang bisa dipinjam untuk membuka portal. Sebetulnya kami maunya secepatnya bisa dibongkar sesuai dengan arahan Bupati Balangan Abdul Hadi. Beliau juga meminta sesegeranya dibuka portal Jembatan Paringin," kata Ghazali kepada bakabar.com, Kamis (7/4).
Rapat koordinasi sendiri digelar Pemkab Balangan menindaklanjuti hasil rapat di tingkat Provinsi Kalsel yang diadakan di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin terkait pencabutan pembatas atau portal Jembatan Paringin.
Rapat tingkat kabupaten ini dihadiri Dinas Perhubungan, PUPR, Satuan Lalu Lintas, Komisi III DPRD, Asisten III Setda, dan Satpol PP.
"Hari ini sebagai tindaklanjutnya. Kami bawa lagi rapat ke tingkat daerah dan hari ini ada kesepakatan artinya hasil keputusan hasil rapat pada hari ini terkait dengan pembukaan portal Jembatan Paringin," ujarnya.
Menurut Kadishub Balangan, pihaknya juga akan melaksanakan rapat kedua yang akan mengundang stakeholder lain seperti pemilik armada, organda maupun dari PT Conch.
"Kita akan mengundang mereka di rapat kedua yang nanti akan kita sampaikan tentang bagaimana regulasi terhadap jalan yang ada terutama Jembatan Paringin," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DRPD Balangan, Hafiz Ansyari akan melakukan sosilasasi dan menghubungi pihak-pihak terkait tentang pelepasan portal jembatan tersebut.
Ia berharap, dengan adanya sosialisasi itu tonase armada angkutan nantinya bisa diatur agar Jembatan Paringin ini bisa awet atau berumur panjang.
"Mungkin itu harapan kita bersama dan ini mengurai kemacetan yang terjadi selama ini dan kami apresiasi pihak balai jalan menanggapi kemarin usulan kita untuk membuka portal itu secepatnya. Untuk penentuan jam mobil tonase besar itu tidak ada, akan tetapi akan diatur nantinya bagiamana jalannya agar tidak berbarengan," pungkasnya.