bakabar.com, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin, menyalurkan bantuan dana sebesar Rp160 juta terhadap masyarakat yang terdampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (22/2).
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Aditya bersama sejumlah Kepala SKPD serta Camat dan Lurah di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru juga meninjau lokasi-lokasi terdampak bencana gempa, tepatnya di Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang.
Penyerahan bantuan donasi dari Pemkot Banjarbaru dipimpin langsung oleh Wali Kota Banjarbaru.
Bantuan yang terkumpul dan disalurkan kurang lebih sebesar Rp160 juta itu rencananya digunakan untuk pembangunan ulang musala yang rubuh pascagempa.
"Alhamdulillah, hari ini kami menyalurkan bantuan donasi untuk masyarakat Cianjur. Bantuan ini akan digunakan untuk membangun ulang Musala yang rubuh akibat gempa bebrapa waktu lalu," kata Wali Kota Aditya.
Bantuan donasi yang disalurkan untuk korban bencana melalui Pemkab Cianjur, kata Aditya merupakan wujud kepedulian Pemkot Banjarbaru serta jajaran atas musibah yang terjadi.
Ia berharap donasi ini bisa meringankan beban, khususnya dalam fase pemulihan saat ini.
"Tidak hanya Pemkot saja, masyarakat Kota Banjarbaru juga begitu peduli dengan korban bencana di Cianjur. Banyak ogranisasi, mahasiswa, menggalang dana untuk membantu para korban. Insyaallah, semua yang kita lakukan ini menjadi berkah untuk kita semua," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, lebih dari dua bulan kawasan Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya sering menjadi langganan gempa. Sudah ratusan gempa terjadi di kawasan yang sama pada lokasi gempa pertama.
Gempa bumi Cianjur berawal dari rangkaian gempa terjadi pada tanggal 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Episenter gempa berada pada koordinat 6,84 LS - 107,05 dan kedalaman 11 km dengan magnitudo 5,6.
Pascagempa itu, sudah ada pemetaan lokasi rawan gempa yang berbahaya untuk jadi pemukiman atau bangunan. Hal ini dilakukan setelah ada temuan baru dan pertama kali soal Patahan Cugenang.
Peristiwa gempa terbaru dirasakan warga Cianjur pada Selasa (24/1) dini hari. Akibat rangkaian musibah gempa ini, mayoritas masyarakat Cianjur mengalami trauma dan memilih mengungsi di tenda.