bakabar.com, TANJUNG – Bertambahnya pasien positif Covid-19 yang dirawat di Unit Penanganan Khusus Covid-19 dan Isolasi Mandiri di Kabupaten Tabalong membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat juga ikut kewalahan.
Awalnya di sana hanya 4 orang, lalu bertambah 11. Dan kini sudah ada puluhan pasien di karantina di sana.
Dengan begitu, otomatis sampah yang harus dibersihkan juga bertambah.
Tak ingin berisiko, tak ayal, DLH Tabalong juga terpaksa menambah petugas pengambil sampah.
Petugas kebersihan yang awalnya 2 orang ditambah 4 orang. Sehingga kini ada 6 orang petugas kebersihannya.
Kemudian petugas dibagi 2 tim, mereka bertugas bergantian dan rutin setiap hari mengambil sampah tersebut.
Disamping itu, dalam menjalankan tugasnya mereka harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Seperti mengenakan sepatu, masker, sarung tangan, baju hazmat, hand sanitizer dan lainnya.
Selain itu, para petugas juga diberikan asupan vitamin.
“Dalam bekerja mereka bisa seminggu bekerja, seminggu off, bisa bergantian setiap sehari sekali,” kata Kepala DLH Tabalong Rowi Rawatianice, Senin (29/6).
Selanjutnya sampah yang diambil langsung dimusnahkan di fasilitas incenerator di RSUD H Badaruddin Kasim.
Begitu pula mobil pengangkut sampah juga khusus dan langsung disemprot disinfiktan sehabis mengambil sampah tersebut.
“Karena ini sampah berbahaya maka setelah diambil langsung dimusnahkan, tentu sebelumnya (kantong sampah) disemprot disinfiktan,” pungkas Rowi.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin