Kalsel

Pascapembalakan, Pemuda Penjaga Meratus: Kalsel Tetap Paru-Paru Dunia!

apahabar.com, BANJARMASIN – Pascapembalakan hutan, 2 pemuda asal Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) didaulat…

Featured-Image
Kawasan Meratus kian terancam seiring rencana sejumlah perusahaan batu bara melakukan ekspansi. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Pascapembalakan hutan, 2 pemuda asal Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) didaulat sebagai penjaga Meratus.

Kedua pemuda tersebut di antaranya Heriyadi warga Dusun Baya Wana dan Syahrani warga Pantai Mangkiling.

"Komitmen saya menjaga Meratus dari pertambangan dan illegal logging itu agar hutan di pedalaman Meratus selalu hijau dan tetap menjadi paru-paru dunia," ucap Syahrani kepada bakabar.com pada Rabu (17/2) kemarin.

Dengan tidak adanya kegiatan penebangan pohon dan penambangan, kata dia, maka masyarakat setempat hidup tentram dan damai.

"Karena hutan ini adalah ekosistem bagian dari kehidupan," katanya.

Peristiwa banjir dan longsor pada 14 Januari 2021 kemarin, sambung dia, menjadi pelajaran bersama agar masyarakat lebih peduli terhadap ekosistem hutan Meratus.

Menurutnya, warga Meratus sendiri sudah memiliki hutan adat untuk wilayah permukiman.

"Jadi tak perlu harus merambat ke hutan lindung, hutan keramat atau hutan larangan untuk dibabat kayunya atau ditambang batu baranya,” jelasnya.

Sebagai penjaga Meratus, Syahrani mengajak seluruh elemen masyarakat agar selalu mematuhi penegakan hukum.

"Baik hukum formal maupun hukum adat setempat," tegasnya.

Syahrani juga mengambarkan perasaannya saat diamanahkan sebagai penjaga Meratus.

"Saya sangat bangga diamanahkan sebagai penjaga Meratus," pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner