Kalsel

Pascabanjir HST, Tumpukan Sampah di Kota Barabai Capai 2.000 Rit

apahabar.com, BARABAI – Pascabanjir sampah terlihat menumpuk hingga berserakan di pusat kota Hulu Sungai Tengah (HST),…

Featured-Image
Tumpukan sampah di seputaran Pusat Perbelanjaan Murakata kota Barabai, Kamis (21/1). Foto-apahabar.com/Lazuardi

bakabar.com, BARABAI – Pascabanjir sampah terlihat menumpuk hingga berserakan di pusat kota Hulu Sungai Tengah (HST), Barabai, Kamis (21/1).

Tumpukan sampah di kota Barabai diperkirakan mencapai 2.000 rit atau ritase.

Pemandangan ini terlihat usai banjir menyurut sejak Sabtu (16/1).

Tumpukan sampah tidak hanya merusak pemandangan tetapi juga menimbulkan bau tak sedap di seputaran kota Barabai.

Tumpukan sampah ini ada di sekitar pasar tradisional, Pasar Murakata dan di depan rumah-rumah maupun ruko warga Barabai.

Nampak warga mulai membersihkan lokasi sekitar dengan menumpuk sampah-sampah sisa banjir di tepian jalan atau di depan kediaman masing-masing.

“Sampah-sampah ini hanyut karena arus banjir [Kamis-Jumat, 14-15 Januari] hingga menumpuk di pekarangan rumah saya,” kata Rini (35) warga Barabai, Kamis (21/1).

Sampah-sampah yang menumpuk itu, menurut Rini, terlihat seperti barang-barang milik warga yang sudah tidak terpakai. Misalnya perabotan rumah tangga, pakaian, makanan sampai peralatan elektornik hingga otomotif pun ada.

“Mungkin karena terendam banjir, arusnya juga deras saat itu, jadi barang-barang ini hanyut dan tersangkut di pagar,” terang Rini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) HST, M Yani menyebutkan sudah menerjunkan ratusan personel kebersihan untuk mengangkut sampah.

Sejak Senin (18/1), pihaknya mulai menerjunkan personel untuk mengangkut tumpukan sampah. Sampah yang ada diangkut menuju ke TPA di Desa Telang Kecamatan Batang Alai Utara.

“Ada sekitar 350 personil diturunkan. Itu sudah termasuk para relawan dari berbagai komunitas dan instansi luar HST,” kata Yani dihubungi bakabar.com, Kamis (21/1) sore.

DLHP memperkirakan perlu waktu 15 hari untuk membersihkan sampah-sampah sisa banjir.

Waktu yang diperkirakan selama itu, mengingat armada kebersihan milik DLPH banyak yang lumpuh akibat terendam banjir selama 3 hari.

Khusus untuk kota Barabai saja, Yani memperkirakan sampah yang ada mencapai 2.000 rit atau ritase yang bakal diangkut menggunakan truk.

“Ini untuk kota saja. Masuk gang hingga ke kampung-kampung. Setiap dua buah rumah, sampahnya memenuhi satu buah truk [1 rit]. Setelah diangkut nanti ada lagi keluar sampahnya,” terang Yani.

Yani merincikan, grafik pengangkutan sejak hari pertama hingga hari ke 4 ini terus naik. Hari pertama saja yang terangkut mencapai 50 rit.

Hari kedua mencapai 100 rit. Kemudian hari ketiga dan keempat mencapai 350 rit.

“Kami tidak sempat menimbang jadi hitungan berdasarkan jumlah rit, per truk. Untuk [sampah] di sungai, kita belum bisa melayani,” tutup Yani.

img

Seorang anak melintas di sekitar tumpukan sampah di kota Barabai, Kamis (21/1). Foto-bakabar.com/Lazuardi

Komentar
Banner
Banner