Kalsel

Pascabanjir HST, Pembangunan Hunian Warga Patikalain Alami Kendala

apahabar.com, BARABAI – Pembanguan hunian warga Desa Patikalain RT 6 Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST)…

Featured-Image
Para relawan gabungan dari BPK di HST bekerja membangun hunian tetap untuk warga Desa Patikalain RT 6. Foto: Reza for apahabar.com.

bakabar.com, BARABAI – Pembanguan hunian warga Desa Patikalain RT 6 Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST) yang rumahnya rusak akibat banjir mengalami kendala serius.

Padahal saat ini progres pembangunan hunian korban pascabanjir HST di sana, sudah mencapai 40 persen. Di Patikalain dibangun dua hunian ukuran 4×12 meter dan dibagi menjadi dua unit.

"Jadi dua hunian punya delapan bilik. Ini untuk delapan keluarga yang rumahnya rusak dan hancur akibat banjir," kata koordinator pembangunan hunian di Patikalain, M Reza Fahlipi, Jumat (26/2).

Reza menjelaskan, pembangunan hunian tersebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Diperkirakan dana yang diperlukan untuk membangun hunian ini sekitar 40 juta.

"Memang ada donatur yang membantu. Tapi masih kurang, warga juga ada yang membeli material sendiri. Saat ini kami juga kekurangan relawan dan tukang untuk membangun hunian," aku Reza.

Dijelaskan Reza hunian ini dibuat secara semi permanen. Lokasi yang dipilih juga berada di atas bukit. Tujuannya hunian ini bisa menjadi tujuan pengungsian jika sewaktu-waktu banjir susulan datang.

"Jadi warga bisa menyelamatkan diri sendiri dan menuju ke hunian ini. Selama ini kan mereka terpisah di beberapa tempat," terang Reza.

Hunian tersebut juga bisa digunakan untuk keperluan masyarakat lain. Artinya, hunian itu untuk masyarakat bukan untuk perorangan. "Jadi, sekarang jika ada warga yang masih trauma dengan adanya banjir mereka bisa ikut mengungsi ke hunian ini," beber Reza.

Selama pembangunan, para relawan mendapati berbagai kendala. Kendala utamanya yakni, tukang yang bersedia menjadi relawan dan medan menuju desa Patikalain.

Di beberapa titik masih ada jalan yang rusak akibat longsor dan terhalang tumpukan pohon-pohon yang roboh. Relawan juga harus menerabas jalan curam.

"Jadi kami harus ekstra hati-hati membawa material. Selain itu kita juga harus estafet membawa material dari bawah menuju bukit tempat pembangunan hunian. Saat ini para relawan yang bekerja hanya itu-itu saja, semoga ada bantuan relawan dari pihak yang lain," tutup Reza.

Saat ini para relawan di sana telah menerima berbagai sumbangan bahan bangunan dari para donator.

Ada dari Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum HST, PB3KT, KBBKT, KWSK3B, DPP BAKUDA KOTA Bontang dan beberapa perusahan besar di Kaltim serta dibantu warga Dusun Barat Kubur, Lombok Barat NTB.

Sementara para relawan yang bekerja dan mengangkut bahan bangunan ada gabungan dari BPK di HST. Jumlahnya mencapai 15 orang.

Komentar
Banner
Banner