bakabar.com, BANJARMASIN – Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kalimantan Selatan aman dan kondusif.
Pernyataan itu menjawab pertanyaan terkait penembakan brutal puluhan jamaah salat Jumat di Christchurch, New Zealand pada pekan lalu.
"Insyaallah tetap aman, kita tetap akan lakukan pengamanan,” kata Irjen Pol Yazid Fanani usai silaturahmi dengan tokoh lintas agama dan ormas yang berlangsung di Swiss-Belhotel Banjarmasin, Rabu (20/3).
Yazid melanjutkan, tak ada peningkatan status pengaman pasca peristiwa penembakan di Mesjid Al – Noor Dean’s Road itu.
Meski begitu, jenderal bintang dua ini mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi aksi kejahatan, terlebih jelang pemilu 2019 mendatang.
“Semuanya waspada, masyarakat juga diharap selalu waspada. Kita saat ini tingkatkan patroli terutama di tempat beribadah. Tapi semua tetap kondusif, Banua aman," tegas Yazid.
Di luar itu, dirinya turut menyesalkan peristiwa yang merenggut 50 nyawa warga muslim tersebut.
Baca Juga: Pasca Teror New Zealand, Ini Langkah Polda Kalsel
Menurutnya, pemahaman radikal, terorisme, hanyalah pemahaman pribadi atau kelompok pelaku saja. Tidak ada agama yang mengajarkan pemahaman seperti itu.
"Tentunya, saya atas nama Kapolda Kalimantan Selatan dan masyarakat Banua menyesalkan, menyayangkan, tidak pernah setuju dengan tindak terorisme oleh siapa pun pelakunya, di mana pun, kepada siapa pun sasarannya,” pungkas Yazid.
Adapun, korban tewas penembakan umat Islam di Masjid New Zealand bertambah menjadi 50 orang.
Tambahan satu korban, seperti dilansir AFP, diketahui setelah polisi setempat mengevakuasi jenazah dari dua bangunan di kawasan selatan Kota Christchurch.
Komisioner Kepolisian Mike Bush menjelaskan, masih ada 36 orang yang dirawat di rumah sakit setelah aksi brutal tersebut.
Pelaku penembakan, menurut Bush, adalah ekstremis sayap kanan bernama Brenton Tarrant. Selain Brenton, ada dua terduga pelaku lainnya.
Baca Juga: Senjata Api Pelaku Teror di Masjid New Zealand Legal
Dua orang tersebut pada saat kejadian membawa senjata api di dalam mobilnya, namun kemudian polisi memastikan keduanya tidak terlibat aksi penembakan tersebut.
Dari dua orang tersebut, satu di antaranya adalah perempuan, dan seorang lainnya adalah laki-laki. perempuan itu sudah dilepaskan polisi, sementara si laki-laki masih berurusan soal kepemilikan senjata yang dibawanya.
Baca Juga: Begini Cerita Pria yang Lolos Penembakan di New Zealand 'Berkat Alquran'
Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Fariz F