bakabar.com, BANJARBARU – Memeriahkan Ramadan tahun ini, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Disporabudpar memastikan akan menggelar Pasar Wadai.
Kepastian itu ditandai dengan dilaksanakannya Rapat Seleksi Event Organizer (EO) Pelaksana Pasar Wadai.
Kadisporabudpar Banjarbaru, A Yani Makkie mengatakan, hal utama yang disampaikan kepada pihak EO adalah terkait Prokes.
“Tadi kita sudah mendengar dari para EO bahwa siap memberikan fasilitas yang lebih dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya Jumat (11/3).
Semisal, lanjutnya, menyediakan fasilitas prokes dan kantong plastik sampah di setiap stand pedagang.
Sementara stand pedagang Pasar Wadai diprediksinya sekitar 150 hingga 170, tergantung animo masyarakat.
“Tergantung animonya seperti apa dimasa-masa seperti ini,” ucapnya.
Disporabudpar juga akan membuat stand tersendiri untuk membagikan Kalender Of Event di Pasar Wadai.
“Nanti juga akan dihadirkan hiburan bernuansa islami seperti habsy, gambus dan akan ada stand khusus untuk buka puasa bersama,” tuntasnya.
Sementara itu, Juri Seleksi Pasar Wadai, Noor Purbani Sukma Alamsyah mengatakan, untuk seleksi Rencana EO Pelaksana Pasar Wadai 2022 tadinya ada empat yang mendaftar. Namun, yang hadir hanya tiga EO saja, yaitu dari CV Pradika, CV Inpedia Adi Jaya Perkasa dan Big Pro.
“Insya Allah, Senin depan akan kembali dilaksanakan rapat untuk menentukan EO yang bisa menangani Pasar Wadai,” kata dia.
Dalam rapat, sebutnya dua EO sudah menyampaikan konsep yang akan diusungnya, seperti EO Inpedia secara umum memaparkan akan menggunakan tenda kerucut. Dengan rencana penyediaan tenda sekitar 172.
Sementara dari EO Big Pro akan menggunakan tenda dengan konsep tradisional dengan menggunakan atap rumbia. Dengan rencana penyediaan tenda sekitar 200.
Sedangkan untuk EO ketiga, bebernya, masih belum ada konsep yang diusung.
“Untuk EO yang tidak hadir dalam hal ini dinyatakan gugur,” tegasnya.
Dikarenakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, EO katanya harus berkoordinasi terkait perizinan dari Satgas serta protokol kesehatan (Prokes). Di mana nantinya pengelola dan pedagang akan dimintai surat pernyataan.
Noor mengatakan, untuk lokasi Pasar Wadai ada tiga opsi, di antaranya Pasar Bauntung, Hutan Pinus, dan Lapangan Dr Murjani. Sementara ini, opsi terkuat ialah di Lapangan Dr Murjani. Sebab untuk rencana di Hutan Pinus tidak mendapatkan izin dari instansi terkait.
“Intinya Pasar Wadai nantinya akan kami awasi dan tentunya dengan melibatkan Satpol PP, Dishub, LH serta dinas-dinas terkait lainnya dan ini wajib dilakukan oleh pihak EO,” cetusnya.