bakabar.com, BANJARMASIN - Masih ingat dengan stick cone yang digunakan Dishub Kota Banjarmasin menandai jalur sepeda? Sejak musibah Banjir yang melanda Banjarmasin pada Januari lalu, perangkat pengaturan lalu lintas dengan proyek senilai Rp140 juta tersebut masih belum terlihat dipasang. Ada apa?
Plt Kepala Dishub Banjarmasin, Endri pun menjelaskan mengapa perangkat yang dibeli dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 itu belum terpasang.
Endri mengatakan saat ini pemasangan stick cone masih belum bisa dilakukan. Sebab Dishub Banjarmasin, masih harus berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XI Kalsel.
Koordinasi tersebut menyangkut soal rencana perbaikan jalan, akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.
“Kami masih berkoordinasi, apakah nanti akan ada perbaikan jalan, soalnya kalau dipasang sekarang ketika ada perbaikan, maka mau tidak mau harus dilepas,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut Endri, terdapat sederet alternatif lain pengaman jalur sepeda. Tak hanya pemasangan stick cone. Misalnya saja dengan cara memberikan tanda khusus sepeda, pada aspal jalan atau cara lainnya.
“Tapi dilihat lagi kebutuhannya seperti apa, kami sambil mencari pola yang bagus supaya jalur sepeda bisa benar-benar dimanfaatkan dan tidak menimbulkan dampak terhadap pengguna jalan lain,” jelasnya.
Sebelumnya, Endri menerangkan bahwa jalur khusus sepeda tersebut dilepas dari Dishub setempat. Pertimbangannya, karena musibah banjir yang sempat meredam kawasan jalan lintas provinsi tersebut.
"Iya kita lepas karena musibah banjir dan stick cone terendam cukup lama," katanya.
Selain itu, Endri menuturkan program normalisasi sungai sepanjang Jalan Ahmad Yani juga menjadi alasan pelepasan stick cone.
Program tersebut melibatkan alat berat untuk menertibkan jembatan bangunan gedung (JBG). Praktis dalam mendukung program normalisasi sungai, stick cone dilepas semuanya.
"Kita evaluasi dan lihat ke depannya," tambahnya.
Endri mengakui, stick cone tersebut dilepas dan diamankan ditempat tertentu. Langkah ini sambil mengecek keadaan stick warna orange tersebut baik atau rusak gegara banjir. Dalam stick cone terdapat material besi yang tidak boleh hancur.
"Tidak ada kerugian anggaran hanya diamankan," ungkapnya.
Endri menuturkan akan memasang kembali stick cone tersebut sepanjangan Jalan Ahmad Yani. Tetapi, perihal lokasi pemasangan belum dipastikan secara rinci.
Dishub perlu koordinasi untuk mekanisme dan tatanan jalur sepeda dari referansi daerah lain di Indonesia. Apabila mengambil contoh di DKI Jakarta, jalur sepeda hanya berupa cat berwarna hijau dan putih.
"Kita lihat karena pengambil kebijakan pasti ada pro dan kontra," pungkasnya.