bakabar.com, TOKYO – Prestasi fantastis dibukukan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah yang berhasil meraih emas di Paralimpiade Tokyo 2020, Sabtu (4/9).
Pebulutangkis ganda putri di kelas SL3-SU5 tersebut, mengakhiri penantian Indonesia selama 41 tahun untuk kembali meraih emas di Paralimpiade.
Emas terakhir yang diperoleh Indonesia terjadi di Paralimpiade Anrhem 1980, tepatnya melalui Yan Soebiyanto di cabang lawn bowls, serta RS Arlen dari angkat berat.
Leani/Khalimatus sendiri secara meyakinkan mengalahkan pasangan China, Cheng Hefang/Ma Huihui, dengan skor 21-18 dan 21-12 di final.
Dalam pertandingan tersebut, Leani/Khalimatus tampil enerjik sejak gim pertama. Mereka sukses unggul 6-4, lalu menutup interval dengan skor 11-9.
Cheng/Ma bisa mengejar skor menjadi 11-11 selepas interval. Skor sempat imbang hingga 12-12, sebelum smes Leani membawa Indonesia memimpin 15-12.
Akhirnya smes Khalimatus yang tidak bisa dikembalikan dengan sempurna, menutup gim pertama dengan skor 21-18.
Memasuki gim kedua, Leani/Khalimatus mendapatkan perlawanan yang lebih sengit. Mereka bahkan sempat tertinggal 2-6, hingga angka 4-8.
Dalam kondisi tertinggal, Leani/Khalimatus tampil cukup tenang dan mampu memaksa Cheng/Ma melakukan sejumlah kesalahan.
Setelah menyamakan skor menjadi 8-8, Leani/Khalimatus kemudian berbalik unggul 11-9 menjelang interval.
Kesalahan demi kesalahan dari Cheng/Ma mengantar Leani/Khalimatus mendapat match point di angka 20-12. Lantas poin kemenangan ditentukan pengembalian Ma Huihui yang keluar.
