bakabar.com, BANJARMASIN – Paham radikal terus menggerogoti negeri ini. Bahayanya gerakan ini tak bisa dianggap enteng sebab sudah merambah ke sejumlah daerah, tak terkecuali Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sebab itu, perlu pergerakan generasi muda khususnyauntuk menangkal paham tersebut. Sebab mereka yang paling rentan menjadi objek doktrin paham radikal.
Terkait hal ini, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merapatkan barisan bersama kalangan sejawatnya dan menggelar dialog kebangsaan. Pertemuan berlangsung di UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) Kalsel.
Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo ini meminta kerjasama generasi muda turut aktif menangkal paham radikal yang masuk ke daerah ini.
“Salah satunya, dengan cara memperkokoh patriotisme cinta tanah air dan menghindari paham maupun ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.
Kabid Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalsel, M Hafizh Ridha mengungkap paham radikal terkadang masuk dengan memanfaatkan jalur toleransi.
Oleh karena itu, pemuda wajib memperkokoh ideologi Pancasila, sebagai benteng utama. Apalagi toleransi salah satu nilai yang harus dijaga dan rawat bersama menghadapi gempuran paham radikal yang berkeinginan memecah belah anak bangsa.
Baca Juga: Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan, Cuncung Bicara Pancasila, Radikalisme, Hingga Khilafah
Baca Juga: Sosialisasi Empat Pilar, Syafruddin H Maming: Milenial Mesti Membumikan Pancasila di Kalsel
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif