Kalsel

Pakar Covid-19 ULM Ungkap Penyebab Kalsel Terbelenggu PPKM Level IV

apahabar.com, BANJARMASIN – PPKM level IV untuk Kalimantan Selatan diusulkan diperpanjang dari 24 Agustus – 6…

Featured-Image
PPKM level IV untuk Kalimantan Selatan diusulkan diperpanjang dari 24 Agustus – 6 September 2021. Foto-dok/apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – PPKM level IV untuk Kalimantan Selatan diusulkan diperpanjang dari 24 Agustus – 6 September 2021.

Ada enam wilayah di Kalsel yang akan memberlakukan PPKM Level IV, Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Hulu Sungai Tengah.

Usulan ini disampaikan pada saat rapat Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelar kemarin, Sabtu (21/8).

Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin berpendapat, tentu disebabkan masih adanya kasus yang tinggi.

Dimana keenam wilayah tersebut menurut asesmen Kementerian Kesehatan RI berada dalam situasi Covid19 di level 4.

“Ini yang menjadi dasar keputusan Pemerintah Pusat menetapkan dilanjutkannya PPKM Level 4 di enam daerah itu,” ujar Muttaqin, Minggu (22/8).

Dijelaskannya, hal itu disebabkan oleh sejumlah indikator menunjukkan pada saat bersamaan tingkat Transmisi Komunitas tinggi dan Kapasitas Respon sistem kesehatan terbatas.

Contoh, untuk Banjarmasin tingginya Transmisi Komunitas disebabkan oleh jumlah pasien rawat inap seminggu terakhir rata-rata sebanyak 77 orang per 100 ribu penduduk.

“Padahal untuk turun ke level 3 harus di bawah 30,” ujar Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan ULM ini.

Kemudian jumlah kasus kematian justru meningkat tajam di Banjarmasin selama PPKM Level 4 Jilid 3, yaitu sebanyak 13 kasus kematian per 100 ribu penduduk dalam seminggu terakhir.

“Untuk keluar dari level empat, kasus kematian harus turun di bawah lima,” terangnya.

Sedangkan penyebab Kapasitas Respon sistem kesehatan masih terbatas adalah masih tingginya tingkat positivitas, yaitu 40 persen sedangkan tracing masih rendah yaitu dengan Rasio Kontak Erat 2,54 persen.

HALAMAN
12


Komentar
Banner
Banner