bakabar.com, RANTAU - Pemerintah Kabupaten Tapin bakal mengembangkan produk olahan pangan dari tanaman rumbia, mengingat pohon tersebut banyak tumbuh di wilayahnya.
Di Tapin sejak dulu olahan pangan dari pohon bernama latin Metroxylon itu diolah jadi aneka kue seperti pais sagu, bubur gunting sagu, kue sagu kering, babungku sagu dan lainnya.
Rumbia banyak tumbuh di daerah rawa atau bantaran sungai besar di daerah Kecamatan Bakarangan, Candi Laras Utara dan Candi Laras Utara.
“Olahan sagu ini bisa dijual di toko toko, nanti kami bikinkan regulasinya,” ujar Sekretaris Kabupaten Tapin, H Masyraniansyah, pada peringatan Pakan Sagu Nusantara 2020 di kantor Dinas Pertanian Tapin, Selasa (20/10).
H. Masyraniansyah mengharapkan, kuliner dari sagu itu bisa tetap lestari.
“Ibarat kata, tanah kita tanah surga. Tanaman apapun tumbuh subur ditempat kita. Olahan sagu harus ditingkatkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin menambahkan bahwa hasil olahan pangan dari pohon rumbia itu sampai saat ini bernilai ekonomis di masyarakat.
“Tepung sagu dari pohon rumbia itu biasa dikirimkan ke daerah Pulau Jawa oleh masyarakat,” kata Wagimin.
Kata Wagimin, saat ini pembuatan dan lainnya lahir dari masyarakat. Untuk alat olahan produksi itu dari Dinas Pertanian.
“Ke depan akan kita awasi potensi yang dapat menghilangkan wilayah media tanam rumbia. Misalnya alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dan pembangunan,” ujarnya.