bakabar.com, MARTAPURA – Abdul Karim (15), seorang santri tenggelam di Sungai Martapura, ternyata warga Saranghalang, Kecamatan Pelaihari, Tanah Laut (Tala).
Abdul Karim tenggelam terseret arus air sungai usai bercebur bersama 2 rekannya yang coba mengambil sarung gugur ke sungai saat mencuci pakaian, Sabtu (3/4/2021).
Saat ini sanak keluarga, dan orangtua Abdul Karim sudah berada di Martapura.
Saat ditemui bakabar.com, orangtua Abdul Karim masih terlihat syok, dan tak bisa berkata-kata.
Sang ibu hanya duduk tersandar di Musholla Asrama tempat Abdul Karim biasanya salat.
Melalui Ida Royani (48), bibi Abdul Karim, mengungkapkan, keponakannya itu sudah 1 tahun lebih tinggal di Martapura.
Tujuannya untuk sekolah di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Martapura.
“Sekarang Abdul Karim sudah kelas 2 Awaliyah,” kata Ida kepada bakabar.com, Sabtu malam.
Ida menyebutkan Abdul Karim tinggal di Asrama Hidayatussibyan bersama dengan sepupunya, yang juga jadi santri Ponpes Darussalam.
“Karim tinggal di asrama bersama dengan pamannya,” ujarnya.
Ida mengatakan dapat kabar tenggelamnya Abdul Karim tersebut dari sepupunya itu, melalui telepon sekitar pukul 14.30 WITA.
“Setelah mendapatkan kabar itu sekeluarga langsung ke sini, dan baru sampai (sekitar pukul 21.00 Wita, red),” ucapnya.
Ida mengaku dirinya datang ke Martapura bersama 15 orang keluarganya. Sekarang sedang melakukan pencarian di sekitar Sungai Martapura.
Sebelumnya, Abdul Karim tidak ada menunjukkan gelagat aneh, bahkan berperilaku seperti biasanya.
Ida menyebutkan, ciri fisik keponakannya tersebut berbadan gempal, tubuhnya pendek, berkulit putih dan berambut lurus.
Gegara Sarung, Seorang Santri Ponpes di Martapura Tenggelam Terseret Arus
