DPRD Kalsel

Oplosan BBM Rugikan Konsumen, Anggota Komisi III DPRD Kalsel Desak Investigasi dan Transparansi

Beredarnya informasi di media sosial, baik dalam bentuk video maupun berita, terkait dugaan oplosan BBM Pertamax dengan Pertalite.

Featured-Image
Anggota DPRD Kalsel, Habib Yahya Aseegaf. Foto: Humas

bakabar.com, BANJARMASIN - Beredarnya informasi di media sosial, baik dalam bentuk video maupun berita, terkait dugaan oplosan BBM Pertamax dengan Pertalite yang diduga dilakukan oleh oknum Pertamina, menuai kekhawatiran publik. Praktik ini dinilai sangat merugikan konsumen dan semakin memperburuk citra Pertamina di mata masyarakat.

"Konsumen berada dalam posisi dilematis karena mereka tidak memiliki pilihan lain dalam penggunaan BBM untuk kendaraan mereka," ujar seorang anggota Komisi III DPRD Kalsel, Habib Yahya Aseegaf, Senin (3/3).

Secara teknis, pencampuran BBM dengan perbedaan oktan—Pertamax (92) dan Pertalite (90)—dapat berdampak negatif pada performa mesin dalam jangka panjang. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas mesin kendaraan dan mempengaruhi keawetannya. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT Pertamina (Persero) untuk memberikan klarifikasi secara transparan kepada publik.

Editor


Komentar
Banner
Banner