Tak Berkategori

Operasional Membengkak, Pengusaha Ekspedisi Bebankan ke Konsumen

apahabar.com, BANJARMASIN – Pengusaha jasa ekspedisi di Kalimantan Selatan menjerit. Biaya operasional membengkak lantaran adanya kenaikan…

Featured-Image
Ilustrasi jasa pengiriman. Foto-Sindo.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Pengusaha jasa ekspedisi di Kalimantan Selatan menjerit. Biaya operasional membengkak lantaran adanya kenaikan biaya Surat Muatan Udata atau SMU dari maskapai penerbangan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspers Indonesia (Asperindo) Kalimantan Selatan Achmad Suhanto mengaku terpaksa pihaknya harus membebankan biaya pada para pelangganya.”Mau atau tidak harus membebankan biaya kenaikan itu pada pelanggan," kata Suhanto, Selasa (15/1)

Selain terpaksa menaikan ongkos pengiriman, lantaran SMU yang meningkat ditetapkan maskapai, dia juga mengaku mengalami penurunan omset pendapatan karena kenaikan beban pengiriman.

Baca Juga: JK: Tiket Pesawat Naik Semua karena Dolar!

Suhanto mengatakan, kenaikan biaya pengiriman tergantung dari wilayah tujuan. Jika tujuanya daerah Indonesia bagian timur harga yang dibebankan meningkat dari 20 hingga 50 persen. Sedangkan daerah ‘gemuk’ seperti Surabaya, Jakarta, Jogja, Bali, Medan, Palembang biasanya kenaikan dikisaran 20-30 persen.

“Biasanya untuk mengirim barang ke Balikpapan hanya Rp5 ribu, sekarang menjadi Rp15 ribu per kilonya,” ungkapnya.

Ia menyebutkan kenaikan biaya pengiriman memang sering terjadi, namun kali ini kenaikan begitu drastis dan tidak dapat diperhitungkan sampai kapan kembali stabil.

Salah satu cara agar dapat menekan makin membengkanya biaya oprasonal dia juga memanfaatkan pengiriman melalui jalur laut. Sejauh ini, jalur laut memang kurang terlalu diminati karena proses pengiriman yang lebih lambat dibandingkan melalui udara.

Untuk biaya pengiriman jalur laut saat ini masih normal dan tidak terlihat tanda-tanda akan naik seperti jalur udara.

Baca Juga: Penjual Sate Keluhkan Harga Ayam Naik

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner