Penemuan Mayat

Olah TKP Keempat Kasus Kematian Ibu-Anak di Depok Libatkan Apsifor

Polisi terus mendalami kasus tewasnya ibu dan anak di Cinere, Depok dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan, Kamis (14/9).

Featured-Image
Apsifor dilibatkan untuk mengetahui apa penyebab korban meninggal. apahabar.com/Rubiakto

bakabar.com, DEPOK - Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendalami penyebab tewasnya ibu dan anak di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/9).

Olah TKP yang keempat ini kali ini melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor). Tak hanya itu, Inafis dan Jatanras juga turut dilibatkan.

Setelah 1,5 jam berada di dalam rumah milik Grace (64) akhirnya penyidik membawa sejumlah dokumen dari dalam rumah. Penyidikan dilakukan secara scientific crime investigation yang melibatkan interprofesi.

“Ya kita kembali lagi untuk melaksanakan olah TKP lanjutan. Hari ini kita datang ke TKP bersamaan dengan tim dari Apsifor dan Inafis serta Jatanras. Kita melakukan olah TKP lanjutan untuk mencari bukti-bukti tambahan, untuk membuat terang perkara,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian, Kamis (14/9).

Baca Juga: Polisi Kolaborasi untuk Cari Penyebab Ibu dan Anak Tewas di Depok

Namun menurutnya, hingga saat ini belum ada titik terang dari kematian Grace dan David (38) yang ditemukan sudah menjadi kerangka dalam rumah. Sehingga penyidik masih terus mendalami apa penyebab kematian kedua korban tersebut.

“Diharapkan kita bisa mengumpulkan alat bukti sebanyak-banyaknya yang bisa membuat terang perkara ini,” katanya.

Pada olah TKP Kamis (14/9) penyidik berhasil mendapatkan sejumlah dokumen, dan penyelidikan telah dibantu oleh ahli psikologi.

“Ada beberapa dokumen yang tentunya oleh ahli psikologi diharapkan bisa membantu dalam mempelajari pola kehidupan korban dan bisa menggali motif-motifnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Polisi Sebut Kasus Temuan Mayat di Depok Mirip dengan Kalideres

Tim penyidik juga mencoba membuka paksa disalah satu ruangan yang terkunci, menurut AKBP Samian dalam ruangan tersebut ditemukan alat rumah tangga korban, dan bisa diasumsikan sebagai gudang.

“Kebetulan ada satu tempat yang memang terkunci dan kuncinya juga tidak ditemukan sehingga nanti kita coba menggunakan ahli yang bisa buka, sudah kita buka. Di situ hanya terdapat barang-barang rumah tangga saja,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner