bakabar.com, BANJARBARU – Sampai saat ini ratusan warga Kalsel, eks peserta Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, akhir Maret silam, mulai dilacak keberadaannya oleh Satgas Darurat Covid-19.
Bahkan Satgas Darurat di level Provinsi itu menugaskan Gugus Tugas di 13 kabupaten/kota se-Kalsel untuk mencari tahu keberadaan mereka.
“Terkait dengan jemaah ijtima yang daftarnya beredar itu terdiri dari jemaah yang berasal dari kab/kota, oleh karena itu maka sebagai ujung tombak dalam pencegahan maupun penanganan ini di gugus tugas daerah. Sehingga untuk urusan di lapangan, mereka langsung yang menangani,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Kalsel, Wahyuddin kepada bakabar.com, Senin (6/4) siang.
Nanti, lanjutnya, Satgas Darurat Covid-19 di daerah akan melakukan pemantauan. Terhadap mereka yang datang dari luar daerah khususnya Gowa.
“Baik yang mudik, komunitas, mahasiswa, pesantren, termasuk jemaah ijtima itu. Masing masing daerah memetakan sendiri dengan menggerakkan sumber daya di masyarakat baik RT, RW, atau Babinsa. Agar orang orang yang dipantau dapat didata dan diawasi dengan baik,” jelasnya.
Menurut Ujud, sapaan akrabnya, tim gugus tugas kabupaten/ kota harus cepat menyelidiki dan memetakan keberadaan peserta klaster Gowa tersebut untuk didata dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Karena diketahui dari beberapa orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalsel ialah mereka yang datang dari Gowa.
Bahkan satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Banjarmasin asal klaster itu dinyatakan meninggal dunia, Minggu (5/4) siang kemarin.
“Karena khusus jemaah ijtima ini ada beberapa yang positif dan meninggal dunia, jadi oleh karena itu diharapkan untuk pembagian tugasnya kewenangan gugus kab/kota untuk memetakan mereka itu sekaligus memantau,” terangnya.
Meski begitu, Ujud sapaan karib Wahyuddin, tak memerinci berapa jumlah pasien positif Covid-19 asal klaster Gowa.
“Tugas kami, gugus provinsi, apabila mereka yang sudah diketahui bergejala bisa dikirim ke RS rujukan. Jadi provinsi menyiapkan segala sesuatunya terkait RS rujukan,” ujarnya mengakhiri.
Sementara itu Ketua Gugus Tugas Covid-19 Banjarbaru sekaligus Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengatakan sampai hari ini pihaknya masih menyelidiki keberadaan warga Banjarbaru yang ikutan ijtima ulama di Gowa.
“Tentang klaster Gowa, kami sudah melakukan pemeriksaan, sudah ada koordinasi insyaallah kita segera dapatkan semua. Saat ini sedang dilacak,” terang Nadjmi kepada media ini.
Ia juga membeberkan bahwa telah menerima laporan dari warga mengenai keberadaan peserta ijtima ulama tersebut.
“Tadi ada beberapa warga yang melaporkan tentang itu, jadi untuk jemaah klaster Gowa lagi di-tracking-lah tapi yang sudah kita temukan sudah kami sampaikan agar dia mengisolasi diri,” jelasnya.
Namun ia masih belum bisa memastikan berapa jumlah peserta ijtima ulama klster Gowa asal Banjarbaru yang telah diketahui.
“Kita punya daftar nama namanya, tapi alamatanya di situ tertulis Banjarbaru saja, jadi ini lagi kita buka datanya melalui Dukcapil, sedang ditelusuri,” pungkasnya.
Menurut informasi yang dihimpun oleh media ini, tercatat sedikitnya 600 orang warga Kalsel yang berangkat ke Gowa, Sulawesi Selatan. Sementara yang terdeteksi baru 80 orang.
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah
CATATAN REDAKSI: Artikel ini semata untuk mewaspadai penyebaran informasi yang belum tentu benar di tengah wabah Covid-19. Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang mendalam soal virus corona Covid-19, silakan hubungi Hotline Dinas Kesehatan Kalsel 082157718672 atau ke nomor 082157718673.