Nasional

Nyesek! Sekolah Dihapus Trending Twitter, Kenapa?

apahabar.com, BANJARMASIN – Cuitan Sekolah Dihapus kini menduduki jajaran teratas trending topik di Twitter hari ini,…

Featured-Image
Pemuda bertanya kepada siswa tingkat SD. Foto-Twitter

bakabar.com, BANJARMASIN – Cuitan Sekolah Dihapus kini menduduki jajaran teratas trending topik di Twitter hari ini, Rabu (21/4). Kenapa?

Rupanya, hal itu berawal dari sebuah konten video TikTok yang diunggah akun @iben_ma.

Dalam video tersebut, tampak seorang pemuda bertanya kepada anak-anak yang masih belajar di tingkat SD.

Pemuda itu menanyakan kepanjangan dari SD kepada anak-anak tersebut.

Video tersebut viral setelah anak-anak itu memberikan jawaban kocak dan miris.

Sebab, mereka tidak mengetahui kepanjangan dari SD tersebut.

Bukannya menjawab Sekolah Dasar, beberapa di antara mereka ada yang menjawab Sekolah Duduk hingga Sekolah Dihapus.

Tak hanya itu saja, ada pula yang justru malah menjawab dengan menyebutkan nama-nama sekolah mereka.

Sontak, jawaban dari anak SD tersebut mendapat ragam komentar dari netizen.

Ada yang merasa terhibur, namun ada pula yang merasa hal tersebut merupakan tamparan keras dalam dunia pendidikan di Indonesia.

“Benar-benar bisa-bisanya nggak tau kepanjangan SD, ngakak banget!” ucap @zennajaem.

“Nangis banget, paling ngakak emang sekolah dihapus dibanding sekolah duduk,” kata @janeshvstry

“Loh jangan bully bocah SD yang salah menjawab ketika ditanya oleh salah satu content creator kepanjangan SD adalah Sekolah Dihapus. Dengan keluguan dan penuh kejujurannya, itu bagian dari kritik terhadap dunia pendidikan nasional. Kegagalan sistem pendidikan baik dikarenakan,” ujar @satriashk.

“Miris banget tahu anak SD/SMP tidak tau kepanjangan dari SD/SMP. Selamat Hari Kartini. Terima kasih bu sudah mengajarkan bahwa “Habis Gelap Terbitlah Terang”, semoga pendidikan anak Indonesia kedepannya bisa menjadi lebih baik ya,” cuit @DevyAyustina.

“Berseliwerannya video anak-anak lugu yang menjawab pertanyaan SD singkatan dari Sekolah Dihapus, bukan lelucon, melainkan tamparan keras bagi dunia pendidikan kita (Kemendikbud, pemprov, guru, kepsek, dan instansi terkait),” tulis @moelyonovDjalil sembari menyematkan ucapan selamat Hari Kartini.



Komentar
Banner
Banner