bakabar.com, BANJARMASIN – Nyaris dua tahun tutup akibat pandemi Covid-19, Pemkot Banjarmasin kembali menghidupkan wisata Mawarung Baiman.
Lokasi wisata kuliner Mawarung Baiman persis di samping Museum Wasaka atau di bawah Jembatan Banua Anyar itu, kembali diizinkan buka, Sabtu (22/1).
Mawarung dari bahasa Banjar, artinya nongkrong di warung untuk makan dan minum. Sedangkan Baimbai dengan artian bersama-sama.
“Setelah tutup karena pandemi Covid-19 sekitar 1 tahun dan 10 bulan, baru Sabtu tadi dibuka lagi wisata ini,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq di Banjarmasin, Senin (25/1).
Di area wisata ini ada sebanyak 32 usaha kecil atau pedagang yang menyediakan kuliner khas Banjar, baik minuman, makanan dan kue. Buka setiap hari Selasa hingga Sabtu pada pukul 15.00 WITA hingga selesai.
“Beragam makanan seperti ketupat, lapat, nasi kuning, mie habang, kemudian ada kakoleh, putu mayang, banyak lagi kue khas, dijamin suka semuanya,” tutur Ikhsan.
Meski kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin sudah turun, namun pengunjung tetap diwajibkan penuhi aturan protokol kesehatan.
“Jadi pedagang dan pengunjung wajib disiplin protokol kesehatan,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin mengatakan, pihaknya di dewan mendukung dibukanya kembali objek wisata, salah satunya wisata kuliner Mewarung Baimbai di bawah Jembatan Banua Anyar tersebut.
“Kita dukung langkah pemerintah kota, tentunya dengan harus ketat diterapkan protokol kesehatan, sebab pandemi COVID-19 belum berakhir,” ucapnya.
Dia pun mengatakan, harus diawasi betul aktivitas di objek wisata, karena merupakan tempat terjadinya keramaian.
“Kita mengharapkan ekonomi masyarakat kembali bangkit, tapi kita juga harus terus waspada, sebab kasus COVID-19 dengan varian baru Omicron ini makin tinggi kasusnya, jadi semua jangan kendor disiplin protokol kesehatan,” ujarnya.