Pemulihan Ekonomi NTT

NTT Dapat Tambahan Rp480 Miliar untuk Pemulihan Ekonomi Daerahnya

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat tambahan dana sebesar Rp480 miliar untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional di daerahnya

Featured-Image
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo. (ANTARA/Aloysius Lewokeda).

bakabar.com, JAKARTA- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat tambahan dana sebesar Rp480 miliar untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di daerahnya.

"Sebelumnya Rp4,97 triliun menjadi Rp5,45 triliun per November 2022 untuk sejumlah klaster pemulihan yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dan ekonomi," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi NTT Catur Ariyanto Widodo dikutip dari Antaranews.com.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan progres penyaluran dana Program PEN untuk pemulihan ekonomi di NTT pada 2022.

Dana yang disalurkan, kata dia, untuk mendukung pemulihan ekonomi NTT yang terbagi dalam tiga klaster yaitu kesehatan berupa klaim pasien COVID-19 dan insentif tenaga kesehatan.

Kemudian klaster perlindungan sosial yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, BLT Sembako, dan BLT Dana Desa.

Dan klaster pemulihan ekonomi berupa pembangunan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat seperti padat karya, pariwisata, ketahanan pangan, infrastruktur untuk konektivitas, dan prioritas lain.

Catur mengatakan meningkatnya belanja PEN menunjukkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus berperan menjaga dan melindungi perekonomian.

"APBN terus berkinerja sebagai shock absorber untuk pemulihan ekonomi NTT yang diharapkan bisa kembali tumbuh lebih cepat melalui pemanfaatan anggaran negara," ujar Catur.

Kemenkeu, kata dia, akan terus mengawal pelaksanaan APBN di daerah agar tetap responsif, fleksibel, dan berkelanjutan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi NTT.

Ia menambahkan dalam pelaksanaan anggaran juga dibutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat.

Peran masyarakat untuk bersama-sama mengawal guna memastikan penyaluran anggaran tepat sasaran di masyarakat.

"Setiap dana yang dikucurkan dari APBN adalah milik bersama masyarakat sehingga perlu terus dikawal agar bisa memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat," ucap Catur.

Editor


Komentar
Banner
Banner