Tak Berkategori

Nilai Rupiah ‘Lemah’ Penyebab Impor di Kalsel Turun Drastis hingga 27,10 Persen

apahabar.com, BANJARMASIN – Melemahnya nilai rupiah hingga menyentuh pada level Rp14.139 per Dollar Amerika Serikat, disinyalir…

Featured-Image
Ilustrasi bongkar muat barang di pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Foto-Net.

bakabar.com, BANJARMASIN – Melemahnya nilai rupiah hingga menyentuh pada level Rp14.139 per Dollar Amerika Serikat, disinyalir jadi penyebab turunnya nilai impor Kalimantan Selatan Mei 2019 hingga 27,10 persen atau sebesar US$91,05 juta, dibanding impor April 2019 yang mencapai US$124,90 juta.

“Salah satu pemicu turunnya nilai impor dilatarbelakangi oleh harga produk impor yang melonjak naik dikarenakan nilai rupiah yang melemah,” ucap Pengamat Ekonomi Kalimantan Selatan, Mohammad Zainul kepada bakabar.com, Sabtu (29/06/2019) pagi.

Jika dibandingkan dengan nilai impor Mei 2018 atau year or year (yoy) nilai tersebut turun sebesar 49,91 persen yang pada saat itu nilainya mencapai US$181,76 juta.

Komoditas barang berdasarkan HS 2 digit yang paling banyak diimpor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$62,56 juta. Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Singapura mencapai US$ 38,28 juta.

Dengan melemahnya nilai rupiah, kata dia, secara otomatis konsumen dalam negeri lebih cenderung mengkonsumsi produk dalam negeri. Lantaran, harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan produk impor.

“Pada saat permintaan akan produk impor menurun, maka dengan sendirinya akan memicu turunnya nilai impor,” cetusnya.

Namun, penurunan nilai impor itu dinilai positif. Lantaran, dengan menurunnya nilai impor akan memberikan kesempatan bagi perusahaan dalam negeri untuk meningkatkan produktivitasnya.

“Ini hal positif karena memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri. Terlebih untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” pungkasnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi China Picu Naiknya Nilai Ekspor Kalsel hingga 3,11 Persen

Baca Juga: April, Volume Kontainer di Trisakti Banjarmasin Naik Tipis

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner