bakabar.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi memperkirakan bisnis wealth management akan terus bertumbuh pada 2023. Hal ini menyusul pertumbuhan nilai aset individu dengan kekayaan bersih tinggi (high networth individu/HNI) sebesar 8 persen secara tahunan di 2022.
“Individu dengan kekayaan bersih tinggi tetap berminat berinvestasi dalam aset yang agresif dengan memanfaatkan momentum market,” kata Hery dalam webinar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2).
Adapun pada 2022 bisnis wealth management BSI tumbuh yang tampak dari pertumbuhan fund under management sebesar 18,9 persen secara tahunan atau mencapai sekitar Rp61 triliun.
Total nasabah prioritas BSI mencapai 54.300 nasabah pada 2022 atau tumbuh 25,8 persen didukung oleh penambahan produk dan layanan, antara lain konsultasi pajak, konsultasi waris, konsultasi zakat, hingga pelayanan untuk ibadah haji dan umrah.
Baca Juga: Wamen BUMN Dorong BSI Salurkan Pembiayaan ke Sektor Riil
Melalui BSI GIFS 2023, BSI juga ingin terus mensosialisasikan layanan wealth management untuk meningkatkan jumlah nasabah prioritas di 2023.
“Ini adalah bagian BSI memperkenalkan layanan wealth management melalui BSI prioritas di kantor-kantor cabang. Kita juga menyediakan banyak produk yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah kita,” ucapnya.
Sebelumnya BSI mencatatkan laba bersih Rp4,26 triliun sepanjang 2022 atau tumbuh 40,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
"Capaian yang sangat impresif di tahun kedua ini merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respons yang tepat (strategic response) BSI di tengah berbagai tantangan ekonomi di sepanjang 2022," kata Hery.