Perayaan Natal

Natal Khidmat Kristen Ortodoks di Mojokerto yang Dirayakan 7 Januari

Melihat Natal Kristen Ortodoks di Mojokerto yang dirayakan pada 7 Januari, bukan 25 Desember. Mereka berpedoman Kalender Julius.

Featured-Image
Natal jemaat Kristen Ortodoks di Mojokerto pada 7 Januari 2024. Foto: dok Romo Yohanes

bakabar.com, SURABAYA - Pada umumnya, umat kristen merayakan Natal pada 25 Desember. Namun, umat Kristen Ortodoks merayakannya pada 7 Januari.

Seperti jemaat Kristen Ortodoks di Paroikia Janasuci Dimitrios dari Tessalonika Mojokerto ini. Mereka merayakan malam Natal sejak Sabtu (6/1). Puncaknya pada hari ini, Minggu (7/1).

Suasana khidmat terasa sejak pukul 17.00 WIB di kapel itu. Hiasan yang digantung tampak sederhana dan jauh dari kemeriahan. Hanya ada sedikit lampu-lampu hias dan beberapa bunga di pot.

Tampak berbeda dengan gereja lain saat Natal yang penuh hiasan. Serta musik hingga nyanyian. 

Natal jemaat Kristen Ortodoks di Mojokerto pada 7 Januari 2024. Foto: dok Romo Yohanes
Natal jemaat Kristen Ortodoks di Mojokerto pada 7 Januari 2024. Foto: dok Romo Yohanes

Jemaat perempuan dan laki-laki pun terpisah. Satu hal lagi, jemaat perempuan tampak memakai kerudung untuk penutup kepala.

Ibadah itu dipimpin oleh Romo Yohanes Bambang Cahyo Wicaksono. Romo Yohanes menjelaskan bahwa perayaan natal kristen ortodoks memang selalu dirayakan 7 Januari.

"Kami berpedoman pada Kalender Julius. Bedanya 13 hari dengan Gregorius. Itu beda penempatan saja, sama-sama benar," kata Romo Yohanes pada bakabar.com, Minggu (7/1).

Dia menjelaskan bahwa perayaan dimulai sejak malam hari sebelumnya. Sebab, pergantian hari dalam Kristen Ortodoks dihitung sejak malam.

Natal jemaat Kristen Ortodoks di Mojokerto pada 7 Januari 2024. Foto: dok Romo Yohanes
Natal jemaat Kristen Ortodoks di Mojokerto pada 7 Januari 2024. Foto: dok Romo Yohanes

Romo Yohanes juga membenarkan bahwa tidak ada pesta atau perayaan berlebihan saat Natal di Kristen Ortodoks. Sebab, Natal sarat dengan persiapan qalbu (hati), pikiran, dan keheningan batin.

"Ini bentuk kedatangan Sang Sabda yang membuka batin manusia kembali kepada-Nya. Bukan hura-hura yang diutamakan," jelas Romo Yohanes.

Saat ini, jemaat Kristen Ortodoks di kapel kawasan Puri, Mojokerto itu mencapai 70 orang. Sementara di Indonesia mencapai 4 ribu jemaat.

Romo Yohanes pun menyampaikan pesan damai Natal untuk tahun ini. Menurut dia, Natal merupakan momen jemaat untuk kembali ke jati diri manusia sebagai makhluk yang heterogen dan Bhinneka.

"Pesannya perdamaian, persatuan dan kesatuan, seta keharmonisan. Karena kedatangan Sang Sabda untuk semua manusia," tandas Romo Yohanes.

Editor


Komentar
Banner
Banner