Kalsel

Nasib Kukang Temuan Warga Tabalong Penuh Luka Kini di Tangan BKSDA Kalsel

apahabar.com, TANJUNG – Temuan hewan kukang di Tabalong, Sabtu (6/2/2021) lalu, kini nasibnya ada di tangan…

Featured-Image
Sekretaris Satpol PP Kabupaten Tabalong, H Subowo, menyerahkan hewan dilindungi jenis Kukang, diterima Kepala Resort Banua Enam BKSDA Kalsel Suhindra Wijaya. Foto – apahabar.com/Muhammad Al-Amin.

bakabar.com, TANJUNG – Temuan hewan kukang di Tabalong, Sabtu (6/2/2021) lalu, kini nasibnya ada di tangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Setelah petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Dinas Satpol PP Tabalong menyerahkan salah satu jenis hewan dilindungi itu diserahkan ke BKSDA Kalsel, Kamis (11/2/2021).

Tim BKSDA Kalsel sendiri yang bertolak ke Tabalong untuk mengambil hewan kukang temuan warga itu.

Sebelumnya, kukang tersebut ditemukan warga di Jalan Flamboyan Kelurahan Belimbing Raya Kecamatan Murung Pudak, Sabtu lalu sekitar pukul 15.23 Wita.

Temuan itu awalnya dari laporan seorang warga, Devi, yang melihat seekor kukang liar yang berada disekitaran rumahnya.

Menanggapi laporan itu, petugas Damkar Tabalong langsung menuju lokasi. Petugas akhirnya bisa mengamankan kukang tersebut dalam waktu 10 menit.

“Saat ditemukan terdapat banyak luka di tubuh hewan ini. Setelah di bawa ke Damkar hewan diobati,” kata Sekretaris Satpol PP Tabalong, H Subowo, didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Bencana, Indra Gunawan, Kamis.

Selanjutnya, pihaknya melaporkan penemuan kukang tersebut kepada BKSDA Kalsel untuk dijemput.

“Tadi hewan itu sudah diambil BKSDA Kalsel untuk dirawat dan dilepas kehabitatnya dialam liar, ” pungkas Subowo.

Terpisah, Kepala Resort Banua Enam BKSDA Kalsel, Suhindra Wijaya mengucapkan terima kasih kepada petugas Damkar Tabalong yang mengamankan binatang dilindungi ini.

Selanjutnya binatang ini dibawa ke Kantor Resort BKSD Kalsel di Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS).

Setelahnya dilepas kehabitatnya di Cagar Alam Gunung Kentawan Kecamatan Loksado.

“Sebelum dilepas ke alam liar, terlebih dahulu dirawat dan diobati,” jelas Suhindra Wijaya.



Komentar
Banner
Banner