Nasional

Musim Kemarau Panjang, 19 Desa di HSS Alami Krisis Air Bersih

Total 19 desa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengalami kekeringan sumber mata air dampak musim kemarau yang cukup panjang.

Featured-Image
Pembagian air bersih kepada warga HSS yang membutuhkan. Foto: BPBD HSS

bakabar.com, KANDANGAN - Total 19 desa di Hulu Sungai Selatan (HSS) mengalami kekeringan sumber mata air sebagai dampak musim kemarau yang cukup panjang.

Imbasnya banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga permintaan suplai untuk kebutuhan sehari-hari meningkat.

Belasan desa yang meminta bantuan air bersih adalah Angkinang Selatan, Telaga Sili-Sili, Taniran Selatan, Taniran Kubah, Bamban, Bamban Utara, Kayu Abang,  dan Pakuan Timur.

Kemudian Desa Pandulangan, Gumbil, Ambutun, Longawang, Hamak Utara, Lokbahan Malilingin, Batu Bini, Madang, Jambu Hulu, Sirih Hulu, dan Hulu Banyu.

Menindaklanjuti permintaan air bersih yang terus meningkat, Pemkab HSS menggerakkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholder untuk memberikan bantuan. 

"Kami minta semua ikut membantu. Adapun tempat atau tujuan bantuan sudah ditentukan," papar Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) HSS, Muhammad Noor, Senin (16/10).

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSS, Kusairi, menjelaskan bahwa setiap OPD menyiapkan tandon berisi air bersih dengan armada pengangkut.

"Warga yang membutuhkan air bersih diharapkan dapat menginformasikan kepada kepala desa setempat, karena penyaluran sesuai permintaan dan kondisi lapangan," jelas Kusairi.

Bantuan tersebut akan terus dilakukan, mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau diperkirakan masih belum berakhir.

"Kemungkinan besar musim hujan baru akan tiba mulai November 2023 mendatang," tandas Kusairi.

Editor


Komentar
Banner
Banner