Tak Berkategori

Musim Hujan, Warga Pontianak Waspada ‘Kencing Tikus’

apahabar.com, PONTIANAK – Masyarakat Pontianak, Kalimantan Barat, diminta mewaspadai dampak air “urin tikus” atau leptospirosis bagi…

Featured-Image
Seorang warga menyemprot cairan kaporit di dalam rumahnya yang terdampak banjir Sungai Tuntang di Desa Trimulyo, Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (15/1/2020). Foto-Antara

bakabar.com, PONTIANAK – Masyarakat Pontianak, Kalimantan Barat, diminta mewaspadai dampak air “urin tikus” atau leptospirosis bagi kesehatan.

“Kami imbau masyarakat agar waspada saja dari urin tikus dampak dari banjir,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Jumat (24/1) dilansir bakabar.com dari Antara.

Data Dinkes Kota Pontianak mencatat ada satu kasus leptospirosis yang terjadi pada Desember tahun 2019.

“Dari temuan kasus tersebut, sudah langsung kami tindak lanjuti, dengan meningkatkan kegiatan penemuan dini kasus suspek leptospirosis,” ungkapnya.

Sidiq menambahkan, adapun gejala leptospirosis di antaranya, demam akut dengan atau tanpa sakit kepala disertai nyeri otot, lemah (malaise), dengan atau tanpa mata merah tanpa eksudat, dan ada riwayat terpapar lingkungan yang terkontaminasi bakteri leptosira atau urin tikus saat terjadi banjir.

Baca Juga:Musim Hujan di Balangan, Warga Diminta Waspada Bahaya Kencing Tikus

Ia mengimbau kepada pengelola rumah sakit atau Puskesmas agar segera mengambil sampel apabila terjadi atau ditemukan kasus leptospirosis dan melakukan pengambilan spesimen serum dan segera mengirimkannya ke Dinkes Kota Pontianak.

Udara yang lembab dan suhu dingin membuat bakteri atau virus lebih mudah tumbuh sehingga masyarakat harus waspada terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Salah satunya adalah leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya dari urin tikus karena penyakit ini masuk melalui kulit dan mata.

Saat musim hujan, apalagi banjir, kulit menjadi lebih mudah ditembus kuman. Ketika kulit terkena kontak dengan kotoran, kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh, dan bisa menyerang lever dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Dalam kesempatan itu, Sidiq Handanu juga mengimbau kepada masyarakat untuk secara rutin membersihkan rumah dan segera membersihkan diri saat terkena air banjir agar kuman tidak sampai terbawa ke rumah.

Baca Juga:Waspada! Warga Positif DBD di Banjarbaru Bertambah

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner