Muntahkan Awan Panas Sejauh 7 Kilometer, Gunung Semeru Status Siaga

Muntahan awan panas dari perut gunung semura yang berlangsung sejak dinihari terus terjadi. Masyarakat diminta untuk menghindari radius awan panas

Featured-Image
Muntahan awan panas dari Gunung Semeru. Foto: Antara.

apahabar, JAKARTA - Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, memuntahkan awan panas guguran sejauh tujuh kilometer mulai pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12).

Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan muntahan awan panasyang terjadi sejak malam terus dipantau oleh petugas untuk melihat perkembangan ke depan.

"Kami sudah berada di pos pantau. awan panas guguran saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5-7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang dalam keterangan resminya, Minggu (4/12) melansir Antara.

Ia menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan.

Baca Juga: 13 kali Terjadi Guguran Lava, Gunung Merapi Berstatus Siaga

Sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat.

"Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," kata Joko.

Menurut Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, awan panas guguran Gunung Semeru memiliki kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Baca Juga: BMKG : Jangan Percaya, Isu Pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede, Hoaks

Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5-7 kilometer. Saat ini fenomena awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung.

PVMBG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Juga: Peduli Sesama, Gewsima Salurkan Bantuan Korban Kebakaran di Gunung Relay Kotabaru

Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Wilayah yang bisa terdampak antara lain Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Atas aktivitas awan panas guguran tersebut, PVMBG masih menetapkan status siaga atau level III untuk Gunung Semeru.

Editor


Komentar
Banner
Banner