bakabar.com, JAKARTA – Bank BJB mulai menerapkan sistem pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik E-Procurement. Sistem ini untuk menjaring penyedia barang atau jasa pihak ketiga (vendor) bagi perusahaan. Penerapannya, efektif diberlakukan sejak hari ini, 1 Februari 2021.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan penerapan sistem E-Procurement ini sebagai bentuk implementasi dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur pengadaan barang dan jasa.
Langkah ini dilandasi oleh semangat perusahaan sebagai lembaga keuangan publik dalam mengedepankan transparansi di berbagai lini.
“Sistem E-Procurement yang dimiliki Bank BJB mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa. Bank BJB berkomitmen untuk terus mengimplementasikan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai prinsip GCG yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan perusahaan ke arah lebih baik," ujar Yuddy, dalam siaran persnya kepada bakabar.com.
Setelah dioperasikan, penerapan sistem E-Procurement ini dapat diakses secara terbuka oleh vendor dan publik luas melalui laman eproc.bankbjb.co.id.
Pada laman tersebut, Bank BJB menyediakan berbagai macam informasi mengenai kegiatan pengadaan barang dan jasa maupun vendor rekanan.
Seluruh calon rekanan dapat mendaftar sebagai rekanan Bank BJB dari berbagai segmentasi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan tanpa dipungut biaya.
Sebagai informasi, E-Procurement Bank BJB memberikan kemudahan bagi calon vendor dalam proses pendaftaran rekanan dengan teknologi digital yang user friendly.
“Kehadiran sistem ini akan memudahkan rekanan dalam urusan korespondensi dokumen yang dapat memakan waktu cukup lama bila merujuk pada proses pengadaan barang dan jasa secara manual,” jelas Direktur Operasional Bank BJB Tedi Setiawan.
Vendor, kata dia, yang telah mendapatkan Tanda Daftar Rekanan (TDR) dapat melakukan updating data secara real on time sesuai dengan perubahan-perubahan dokumen yang dimiliki oleh rekanan.
“Dengan adanya keterbukaan informasi maka vendor dapat memberi layanan dan solusi terbaiknya sesuai kebutuhan bisnis Bank BJB," kata Tedi.
Di sisi lain Bank BJB juga akan diuntungkan karena perusahaan nantinya dapat memperoleh kesempatan memperluas jangkauan calon rekanan sehingga standar mutu penyedia barang dan jasa semakin kompetitif.
Bank BJB juga dapat lebih leluasa mengontrol manajemen performa sekaligus menekan biaya agar lebih efektif dan efisien.
Lebih lanjut Tedi mengatakan dengan penerapan E-Procurement, diharapkan akan memberikan manfaat lebih optimal kepada Bank BJB dengan mendorong transparansi pengadaan barang dan jasa sehingga persaingan sehat antar pelaku usaha menjadi lebih optimal.
“Proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik akan lebih meningkatkan dan menjamin efisiensi, efektivitas, transparansi serta akuntabilitas kegiatan belanja perseroan,” ujar Tedi. (*)