Borneo Hits

Muhidin Soal Siswa Keracunan MBG, SPPG Bisa Ditutup Sementara

Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, turut angkat bicara soal kasus keracunan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Martapura, Banjar.

Featured-Image
Muhidin angkat bicara soal keracunan massal di Martapura. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin, turut angkat bicara soal kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami sejumlah pelajar di Martapura, Banjar.

Muhidin menyebut kebersihan dan kualitas makanan yang disajikan oleh penyedia atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) adalah kunci keberhasilan program nasional ini.

"Kasus keracunan MBG bbisa disebabkan banyak faktor. Namun yang paling penting, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG harus menjaga kebersihan peralatan dan tempat pengolahan makanan," papar Muhidin, Jumat (10/10).

Pun Polda Kalsel telah memberikan arahan agar seluruh penyedia makanan menggunakan bahan pembersih tertentu sesuai standar yang dianjurkan. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kasus serupa terulang kembali.

"Kadang masalah juga akan muncul, karena makanan dibuat terlalu pagi atau dimasak dengan peralatan yang tidak higienis. Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan," tegas Muhidin.

Terkait tindak lanjut MBG, Pemprov Kalsel sepenuhnya menunggu arahan pemerintah pusat. Terlebih kasus keracunan MBG tidak hanya terjadi di Kalsel, tetapi juga di beberapa daerah lain.

“Kami menunggu keputusan pusat. Kalau tidak ada arahan, berarti kami tetap lanjut. Namun kalau ada instruksi atau kasus swemakin sering, kami akan mempertimbangkan penutupan sementara,” tukas Muhidin.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan sampel, Pemprov Kalsel juga akan memberikan tindakan tegas kepada SPPG yang tidak mematuhi standar kebersihan dan pengolahan makanan.

“Kalau penyedia tidak memperhatikan kebersihan atau cara memasak yang sesuai, kami tidak segan melakukan penutupan sementara,” beber Muhidin.

Editor
Komentar
Banner
Banner