bakabar.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyiapkan 68 kapal untuk melayani masyarakat yang mudik pada masa Lebaran 2023.
"Jumlah kapal yang akan melayani masyarakat di seluruh perairan Indonesia terdiri dari 68 kapal, yang 26 kapal adalah kapal penumpang atau kapal besar Pelni dan 42 merupakan kapal perintis," ucap Direktur Utama Pelni Tri Andayani dalam konferensi pers angkutan Lebaran kapal Pelni tahun 2023 di Jakarta, Senin (27/3).
Sebanyak 26 kapal penumpang dengan total berkapasitas 32.447 tempat duduk dan menyinggahi 71 pelabuhan, sedangkan 42 kapal utama total berkapasitas 16.092 tempat duduk dengan menyinggahi 273 pelabuhan.
Ia menjelaskan untuk rencana operasi angkutan Lebaran dari Pelni dimulai pada 7 April 2023 sampai dengan 8 Mei 2023.
Baca Juga: Mudik Gratis dengan Kapal Laut, Kemenhub: Kuota Terisi Lebih 50 Persen
"Kalau Lebaran tanggal 22 dan 23 April, masa peak season Lebaran ini kami jadwalkan dari 7 April sampai dengan 8 Mei atau H-15 sampai H+15 di mana masa peak-nya itu pada saat peak mudik itu ada di 17 April atau H-5 dan peak-nya ketika balik ada di tanggal 29 April atau H+6," ucapTri Andayani.
Pelni juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi angkutan Lebaran 2023, di antaranya mempersiapkan kesiapan armada.
"Pertama, tentu mempersiapkan armada kapal kami khususnya dari aspek keselamatan penumpang di mana dilakukan ramp check oleh Kementerian Perhubungan dan BKI (Biro Klasifikasi Indonesia). Kemudian kami juga memastikan ketersediaan BBM yang mana kami berkoordinasi dengan BPH Migas dan Pertamina," kata dia.
Dalam mempersiapkan kesiapan armada, Pelni juga melakukan docking terhadap 68 kapal yang akan melayani masyarakat pada periode Lebaran 2023. "Kami pastikan sebelum memasuki masa peak season di 7 April nanti seluruh kapal kami telah selesai docking," ujarnya.
Baca Juga: Mudik Gratis Motor dengan Kapal, Kemenhub Buka Pendaftaran Mulai Kamis
Langkah strategis lainnya, yakni penyesuaian rute dan jadwal kapal. Hal itu bisa dilakukan dengan mengurangi atau menambah trayek, khususnya untuk mengantisipasi ruas-ruas padatnya penumpang.
"Di mana jumlah penumpang pada saat masa lebaran H-15 sampai H+15 terjadi lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan," tuturnya.
Langkah berikutnya ialah kemudahan pembelian tiket secara daring. "Kemudian kami juga telah memperluas cara untuk pembelian tiket secara online. Tiket ini juga bisa diakses oleh masyarakat melalui website kami, contact center, mobile apps, mini market, dan channel online," tandasnya.