bakabar.com, JAKARTA - Muhammadiyah Papua menyebutkan perbedaan perayaan Idulfitri di Tanah Papua dapat memperkuat toleransi umat beragama yang mana dengan berpegang teguh dan menerapkan nilai-nilai keagamaan pada kehidupan sehari-hari.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Subhan Hafid Massa di Jayapura, Jumat (21/4), menegaskan pelaksanaan salat Idulfitri adalah bentuk ketaatan terhadap maklumat yang telah dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Pelaksanaannya salat Idulfitri 1444 Hijriah di Bumi Cenderawasih berjalan dengan khidmat dan lancar,” katanya.
Menurut Subhan, seperti yang dilaksanakan di Kota Jayapura yang mana diikuti sekitar 1.500 Muslim bertempat halaman Gedung pascasarjana kampus Universitas Cenderawasih (Uncen).
Baca Juga: Jemaah Masjid Al Furqon Tanjung Priok Rayakan Lebaran Idulfitri
"Shalat dilaksanakan dengan tetap menjaga kebersihan, berkoordinasi dengan aparat dan menghargai perbedaan," ujar Subhan.
Dia menjelaskan sesuai dengan isi khutbah salat Idulfitri di mana pihaknya berpesan agar warga Muhammadiyah berpegang teguh dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan.
"Jangan di masjid jadi orang yang saleh, ahli ibadah tetapi ketika bertemu masyarakat menjadi orang yang takabur atau sombong dan tidak menghargai perbedaan. Untuk itu sangat penting menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan,” katanya lagi.
Baca Juga: 'Ngawul', Solusi Hemat Tampil Trendi Saat Lebaran
Subhan menambahkan sehingga jika nilai-nilai agama di antaranya saling menghargai ini diterapkan, maka akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua.
"Untuk di Papua hampir setiap daerah melaksanakan shalat Idulfitri 1444 H, seperti di Kabupaten Jayapura, Keerom, Mimika, Merauke, Biak, Waropen, Nabire dan beberapa kabupaten lainnya," tutupnya.