bakabar.com, BANJARMASIN – Massa aksi mogok di perempatan Jalan Gubernur Subarjo Banjarmasin, Senin (1/11), akhirnya ditemui sejumlah pejabat berwenang.
Namun bukan di titik aksi, beberapa perwakilan dari Aspirasi Kumpulan Sopir Indonesia (AKSI) dibawa ke kantor PT Pelindo III Banjarmasin, untuk bermediasi.
Sejumlah pejabat tampak hadir seperti Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmad Hendrawan dan perwakilan Pertamina.
Dalam aksi kali ini, massa juga membeberkan sederet tuntutan. Pertama, meminta penambahan kuota BBM jenis solar dan bio solar.
Kemudian, mendesak pihak terkait untuk menertibkan pelangsir. Para sopir meminta adanya SPBU khusus truk dan pick up.
Dan terakhir, massa meminta SPBU khusus mobil besar/angkutan barang.
"Kalau tidak seperti ini maka kejadian serupa bakal terus berulang. Kita sudah jenuh sudah beberapa kali bertemu anggota dewan, tapi tidak ada hasilnya," kata Koordinator Lapangan dari AKSI, Bambang Supriyono.
Selain itu, menurutnya perlu adanya payung hukum yang jelas soal pendistribusian solar bersubsidi ini. Bambang bilang, sopir yang membeli solar subsidi nanti hanya perlu pakai kartu.
"Semoga saja tuntutan kami ini bisa dipenuhi," ujarnya.
Aksi mogok kerja dipastikan hanya digelar sehari ini. Rencana aksi di depan Mako Polda Kalsel besok, kata Bambang dibatalkan.
"Kita lihat perkembangan beberapa hari terakhir. Kalo pemerintah hanya janji di sini saja, kami akan lanjutkan aksi," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Supian HK menyatakan Pemprov bersama anggota dewan sepakat untuk memenuhi tuntutan dari para sopir.
Selain itu, kata dia, akan menambah kuota solar subsidi di Kalsel.
Supian menilai masalah kelangkaan solar subsidi ini sudah sangat kompleks. Alhasil, perlu seluruh pihak untuk melakukan pengawasan.
"Beberapa waktu lalu saya ke sejumlah daerah memang melihat antrean truk itu sangat panjang," ujarnya.