bakabar.com, KANDANGAN – Polisi tengah mendalami motif percekcokan yang berujung maut antara seorang istri oleh suaminya sendiri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Ramai diketahui, nyawa Siti Aminah (28) melayang di tangan suaminya Dini alias Ceking (28), Kamis (6/9) siang, sekitar pukul 12.00.
Dua luka tusuk ditemui di jasad Siti Aminah yang terbujur kaku di kediaman mereka, kawasan Dusun Tambak Pipi'i, Padang Batung.
Polisi menemukan luka tikaman pisau belati mengenai dada kiri dan perut sebelah kanan ibu satu anak itu.
Perlahan namun pasti, motif percekokan kedua pasangan muda itu mulai terkuak.
Cekcok keduanya, sementara ini disimpulkan polisi berkelindan dengan permasalahan rumah tangga.
“Ya kejadian ini didasari oleh faktor ekonomi,” tutur Wakapolres HSS Kompol Arif Himawan dihubungi bakabar.com, Jumat malam.
Ciking selama ini menggantungkan hidup dari bekerja sebagai petani. Profesi itu rupanya dinilai si istri tak cukup untuk mengepulkan dapur mereka.
“Penghasilan [tersangka] tak stabil. Korban merupakan istri yang baru dinikahinya sekitar setahun terus minta pulang ke rumah orang tua,” tutur perwira melati satu itu.
Belakangan, kata Arif, buntut selisih paham itu membuat tersangka Ciking tertekan lantas tersinggung, dan naik pitam.
“[Perkataan korban membuat tersangka tersinggung] Belum tahu, masih dalam pemeriksaan mas,” ujar Arif.
Usai membunuh, Ceking langsung menyerahkan diri ke Polsek setempat dengan didampingi aparat desa.
Tersangka sendiri sudah dalam pengamanan jajaran Mapolres HSS. Ia terancam pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.
Sementara, jasad Aminah, menurut penuturan seorang kerabat sudah dimakamkan di Kecamatan Kandangan, Jumat pagi, sekitar pukul 10.00.
“Sebelumnya Jenazah dibawa ke rumah duka di Kecamatan Daha Selatan,” ujarnya.
Korban disebutkan anak terakhir dari 5 bersaudara. Mendiang Aminah meninggalkan seorang anak yang masih berusia 1,5 bulan.
Baca Juga: Fakta Mencengangkan Pembunuhan Sadis Istri di Kandangan
Baca Juga: Kamis Berdarah di HSS, Suami Tikam Istri hingga Tewas!
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Fariz Fadhillah