Peristiwa & Hukum

Misteri Patok Kain Kuning di Lapangan Kompi Senapan C 621 Kandangan

Sepasang patok kain kuning keramat tertancap di lapangan latihan Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung Jalan Jendral Sudirman Kandangan, HSS.

Featured-Image
Sepasang patok misterius berbalut kain tertancap di depan Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung. Foto-apahabar.com/Ahmad Syaifin Nuha

bakabar.com, KANDANGAN - Sepasang patok berbalut kain kuning keramat tertancap di lapangan latihan Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung Jalan Jendral Sudirman Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS).

Kedua patok ini tertancap seperti sebuah kuburan, dikelilingi dengan tali plastik atau rafia terletak di seberang markas Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung.

Seorang warga yang berada tidak jauh dari tempat itu menjelaskan bahwa di bawah patok berbalut kain kuning tersebut merupakan makam seseorang dari jaman dahulu.

Ternyata, patok kain kuning sudah ada sejak beberapa bulan lalu tepatnya setelah terjadi musibah banjir luapan Sungai Amandit.

Kebetulan saat itu, lapangan latihan militer TNI AD tersebut tergenang oleh air akibat banjir.

"Memang setiap kali banjir lapangan ini selalu tergenang air. Makanya ada orang pintar yang mengatakan bahwa di lapangan itu ada sebuah kuburan/makam," kata Sodiq.

Kemudian patok berbalut kain kuning ini tertancap dengan di kelilingi oleh tali rafia supaya orang tidak menginjak area tersebut.

"Tidak tau siapa yang menancapkannya, tetapi setelah ada patok kuning tidak banjir lagi," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Komandan Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung, Lettu Inf Setyo Mardowo menjelaskan bahwa pihaknya telah mengetahui adanya patok berbalut kain kuning itu.

"Memang betul ada patok di sana, tetapi kita masih belum bisa memastikan apakah betul ada makam atau tidak," tuturnya.

Oleh sebab itu, Lettu Inf Setyo bersama anggota Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung sedang mencari informasi terkait kebenaran makan ini.

Terkait banjir yang selalu menggenang lapangan latihan Kompi Senapan C Batalion Infanteri 621 Manuntung, Lettu Inf Setyo menampik penyebabnya lantaran adanya makam di sana.

"Kalau persoalan banjir, ini karena jalan raya lebih tinggi ditambah gorong-gorong yang tidak terlalu berfungsi dengan baik," jelasnya.

Sehingga, setiap wilayah Kabupaten HSS diguyur hujan dan terjadi luapan Sungai Amandit maka air menggenang lapangan latihan lantaran tidak ada akses pembuangan yang baik.

"Bahkan barak-barak di Kompi Senapan C juga ikut tergenang kalau sungai meluap. Mudah-mudahan ada solusi yang tepat terkait masalah banjir ini," tandasnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan, Debit Bendungan Amandit HSS Masih Normal

Editor


Komentar
Banner
Banner