Kalsel

Miris Lihat Perjuangan Guru, Wakil Ketua DPRD Kalsel Beri Bantuan untuk IGI Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin miris melihat perjuangan guru yang tetap menyalurkan…

Featured-Image
Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin menyerahkan bantuan yang diterima Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kalsel, Gusti Surian. Foto-Rizal Khalqi

bakabar.com, BANJARMASIN - Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin miris melihat perjuangan guru yang tetap menyalurkan pendidikan kepada murid di tengah pandemic Covid-19.

Sebagai bentuk perhatian, Wakil Ketua DPRD Kalsel yang akrab disapa Bang Dhin ini pun spontan memberikan bantuan untuk Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kalsel, Jumat (11/9).

Bantuan itu diberikan Wakil Ketua DPRD Kalsel agar IGI Kalsel bisa meningkatkan wawasan para guru bagaimana seluk beluk belajar via dalam jaringan atau daring. “Agak sulit memang, semuanya diusahakan, orang tua hingga guru yang tidak siap pembelajaran daring,” kata Bang Dhin.

Dia mengatakan, belum lama tadi bersama dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalsel menggelar pertemuan dengan para perwakilan IGI Kalsel. Dalam pertemuan itu, banyak keluhan guru yang disampaikan.

Selain terkait penggunaan daring, banyak pula guru yang mengeluhkan keberadaan status mereka yang hingga kini seakan masih 'digantung' pemerintah daerah.

Dari hasil pertemuan itu IGI sepakat menggelar pelatihan internal untuk meningkatkan pengetahuan mereka terkait sekolah online.

Sementara, Ketua IGI Kalsel, Gusti Surian mengatakan, kondisi pandemi menyebabkan masalah dalam pembelajaran daring, karena tidak semua guru siap dan mampu menggunakan teknologi informasi. "Juga berbagai kendala lainnya, seperti kuota internet, kemampuan guru dan lainnya," ujar Surian.

Alasan inilah yang menyebabkan IGI Kalsel berinisiatif untuk melaksanakan peningkatan kompetensi guru, terutama penggunaan IT agar mereka mampu mengajar secara daring.

"Tidak hanya persiapan materi, namun juga menggunakan aplikasi pembelajaran daring, seperti Zoom, Google Classroom dan lainnya," tambah guru di MI Istiqomah Banjarmasin.

Walaupun tidak semua pelajaran dilakukan secara daring, namun juga memerlukan tatap muka (luring) maupun touring, dengan mengunjungi anak sekolah ke rumah atau tempat yang ditentukan, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Ini diberlakukan di daerah yang tidak terjangkau jaringan internet, sehingga tidak memungkinkan dilakukan secara daring," tegas Surian.

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner