bakabar.com, JAKARTA - Kerusakan saluran irigasi di Desa Paton Pawoh dan Rubek, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan membuat petani di kawasan tersebut mengalami tujuh kali gagal tanam akibat kekeringan lahan.
Akibat peristiwa tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Hendri Yono mendesak Pemerintah Provinsi Aceh dan pemerintah kabupaten untuk memperbaiki saluran irigasi sawah yang rusak tersebut.
"Kita berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan persoalan ini dalam waktu dekat, agar masyarakat bisa kembali turun ke sawah," katanya seperti dilansir Antara, Minggu (14/5).
Pihaknya mengaku sudah meninjau langsung kondisi kerusakan saluran irigasi sawah yang rusak tersebut bersama Camat Labuhan Haji Barat Tahta Amrullah pada pertengahan Mei 2023.
Desakan agar perbaikan saluran irigasi tersebut agar kerusakan tidak berdampak luas. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu ketahanan pangan di Aceh.
Nasri, warga Gampong Pawoh, di Aceh Selatan, mengatakan irigasi tersebut sudah sekitar 3,5 tahun tidak berfungsi atau tujuh kali masa tanam padi. .
"Pada 2022 ada pembangunan irigasi disini, namun hanya bisa dipakai selama dua minggu, selanjutnya tidak bisa berfungsi. Untuk sekarang jarak antara air sungai dengan bagian depan irigasi lebih dari satu meter," kata Nasri.
Nasri menjelaskan luas lahan yang ada di Gampong Panton Pawoh sekitar 27 hektare, namun hanya sekitar 14 hektare yang terpenuhi kebutuhan air, sedangkan sisanya kekeringan akibat irigasi tidak berfungsi.
Hal senada disampaikan Zaidi, warga Gampong Panton Rubek, bahwa daerah itu memiliki luas lahan sekitar 37 hektare, namun yang dapat dialiri air hanya 20 hektare, sedangkan sisanya 17 hektare jadi lahan terbengkalai.
"Harapan kami agar ada perhatian khusus dari Pemerintah dalam menyelesaikan masalah irigasi, mengingat banyaknya masyarakat yang tidak bisa bercocok tanam akibat kekeringan," pungkasnya.