bakabar.com, MARABAHAN – Ingin segera dikarantina, sejumlah warga yang teridentifikasi positif Covid-19 di Marabahan mendatangi rumah camat, Sabtu (20/6).
Sekitar sembilan warga yang semuanya wanita, mendatangi kediaman Camat Marabahan, Eko Purnomo Sakti, sekitar pukul 12.00.
Sekalipun melanggar protokol penanganan pasien positif, kedatangan mereka didasari atas tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Faktanya sejak hasil pemeriksaan PCR dirilis 15 Juni 2020, mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Selama isolasi mandiri, mereka benar-benar tergantung kepada bantuan warga sekitar untuk kebutuhan harian seperti membeli bahan makanan hingga vitamin.
Mereka juga terpaksa tetap tinggal serumah dengan anggota keluarga yang lain, lantaran belum diantar ke karantina untuk menjalani perawatan.
“Maksud kedatangan mereka hanya berharap segera dikarantina dan diobati. Namun sekarang masih terkendala ketersediaan ruang karantina, baik di kabupaten maupun di provinsi,” ungkap Eko.
Sebenarnya mereka sudah bersiap-siap, karena pengantaran ke karantina dijadwalkan dalam dua atau tiga hari pasca-pengumuman hasil pemeriksaan PCR.
“Kami menampung keinginan warga tersebut, serta telah diteruskan kepada rekan-rekan PKM dan Dinas Kesehatan,” beber Eko.
Barito Kuala sudah mengkonfirmasi 224 kasus positif, terhitung sejak 6 April hingga 20 Juni 2020. Sedikitnya 30 orang berhasil disembuhkan dan 115 masih dalam penanganan.
Dirawat di RSUD Abdul Aziz Marabahan sebanyak 6 orang, RSUD Ansari Saleh 8 orang, RS Bhayangkara 3 orang, RS Ulin 2 orang, serta RS Sari Mulia dan Ciputra masing-masing 1 orang.
Sementara pasien tanpa gejala dikarantina di SKB Batola sebanyak 27 orang dan Mess KTM Marabahan 6 orang.
Juga terdapat 63 orang yang menempati karantina provinsi, baik di Kampus II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) maupun Bapelkes Kalimantan Selatan di Banjarbaru.
Sisanya sebanyak 76 orang, masih menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Kami mengusahakan semua kasus konfirmasi positif dikarantina," jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Batola, dr Azizah Sri Widari, Kamis (18/6).
"Masalahnya semua tempat karantina mulai penuh, baik yang dikelola provinsi maupun kabupaten," tambahnya.
Pemprov Kalsel sendiri sudah menyiapkan Kampus II BPSDM dan Asrama Haji. Namun demikian, tetap dibutuhkan waktu untuk melakukan persiapan.
Asrama Haji diestimasi menampung sekitar 200 orang. Sekarang masih dalam proses pemasangan 51 unit pendingin ruangan.
“Sembari menunggu kesiapan dua tempat karantina provinsi yang baru, pasien konfirmasi positif menjalani isolasi mandiri di rumah,” tandas Azizah.
Editor: Fariz Fadhillah