bakabar.com, BANJARBARU – Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM tampak menyambut baik kehadiran WARKO, koperasi milenial asal Kalimantan Selatan.
StartUp Coop asli anak Banua itu sengaja dibangun untuk menyejahterakan UMKM, Warung, Kios, Toko, hingga Ojek.
“Kolaborasi ini merupakan langkah pengembangan dan komitmen WARKO sebagai Koperasi Milenial yang berkomitmen menyejahterakan warung. Juga untuk terus mendukung program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Founder & CEO WARKO Adam Nugraha, bersama dengan Mimin COO WARKO, dan didamping Nicko Farizki Sekretaris StartUp Borneo Foundation dalam siaran persnya kepada bakabar.com.
Dalam perayaan Hari Pers Nasional 2020 di Kalsel, mereka berkesempatan bertemu dengan Menteri Teten Masduki di sela kunjungan sang menteri di Koperasi Mitra Idaman Banjarbaru. Teten juga didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Selatan, Gustafa Yandi.
Adam bilang pertemuan dilakukan untuk membahas strategi pengembangan UMKM di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan antara lain melalui Mitra Warung WARKO, Pengemudi WARKOJEK, hingga dukungan bisnis berbasis digital.
“Seperti akses pemasaran online dan manajemen stok atau Poin of Sale,” ujarnya.
Ia menegaskan WARKO siap bekerja sama dan sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM RI dan juga Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Selatan untuk mendukung rencana Pemerintah mengembangkan UMKM.
Saat ini, WARKO sudah bekerja sama dengan Borneo Smart Platform, sebuah aplikasi layanan Pemerintah ke Masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu yang memiliki 270.000 pengguna di Kabupaten Tanah Bumbu yang menjadi market yang sangat potensial bagi warung Mitra WARKO dan Pengemudi WARKOJEK.
Dan WARKO juga melakukan proses kerja sama dengan Bank Kalsel yang memiliki 80.000 nasabah yang penggajihannya melalui Bank Kalsel dalam bentuk non-tunai, sehingga bisa menjadi pembeli-pembeli potensial untuk warung-warung mitra WARKO.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UMKM RI menegaskan bahwa belum ada di Indonesia Platform yang seperti dikembangkan WARKO, untuk membangun ekosistem teknologi yang tangguh bagi kesejahteraan UMKM dan Masyarakat yang inklusif sejalan dengan kementrian.
Menteri juga menekankan platform WARKO agar juga berfokus pada pengelolaan stok dan sistem akuntansi untuk UMKM anggota Koperasi WARKO, agar UMKM dapat mengelola usahanya dengan baik dan semakin menguntungkan. Dan produk-produk UMKM produsen diutamakan untuk didistribusikan melalui warung-warung mitra WARKO.
"Inovasi platform WARKO akan selalu berfokus pada kesejahteraan UMKM, warung, kios, toko, dan pengemudi ojek, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat, sehingga pembangunan ekosistem online ritel akan terus dilakukan," ucap Adam.
WARKO pun terus mendorong UMKM agar go digital sehingga bisa lebih cepat berkembang. WARKO juga melakukan pendampingan kepada pelaku usaha melalui pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
"Hal ini kami lakukan dengan tujuan agar dapat menaikkelaskan pelaku usaha UMKM, Warung, Kios, Toko, dan Ojek untuk lebih optimal dalam berbisnis secara online. Dengan demikian masyarakat Indonesia yang berbasis digital akan segera terwujud," tambah Adam.
Dalam rangka pengembangan UMKM, WARKO memberi bantuan teknologi dan logistik agar pengiriman logistik dapat dilakukan lebih cepat, serta harga di warung juga lebih murah dan efisien. Melalui Mitra WARKO, warung dapat semakin naik kelas karena semakin terhubung dengan teknologi layaknya Minimarket Retail Modern. (*)
Baca Juga:UMKM Menuju Pasar Digital
Baca Juga:Bicara Pengembangan Kemasan, Puluhan Pegiat UMKM Datangi Sekretariat PDI Perjuangan
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Fariz Fadhillah