Harjad Banjarmasin

Menteri Bappenas: Pemda Tidak Boleh Abaikan Isu Sanitasi dan Air Bersih

apahabar.com, BANJARMASIN – Menteri Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro, menilai peran Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI)…

Featured-Image
Menteri Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro, saat menemui wartawan pada puncak pengelaran City Sanitation Summit (CSS) XIX di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (24/09).Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Menteri Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro, menilai peran Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) sangat penting karena memprioritaskan sanitasi dan air bersih dalam pembangunan daerah.

Kedua aspek tersebut merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar. Karena itulah, pemerintah daerah tak boleh melupakan isu sanitasi dan air bersih.

“Kita juga mendukung upaya AKKOPSI dalam berbagi pengalaman, karena satu daerah perlu belajar dari daerah lain khusus dalam program sanitasi dan air bersih,” terang Bambang saat memaparkan puncak pengelaran City Sanitation Summit (CSS) XIX di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (24/09).

Bambang menekankan jika pemerintah daerah tidak memperhatikan sanitasi maupun air bersih dampaknya akan fatal. Misalnya, warga di satu daerah berpotensi terserang stunting atau pengkerdilan.

Stunting sendiri mengakibatkan kerugian secara ekonomi yang sangat besar. Sebab stunting bisa menyebabkan sumber daya manusia kurang produktif sehingga menjerumuskan satu daerah kepada kemiskinan.

"Sanitasi dan air bersih itu selalu menjadi prioritas utama dalam infrastruktur di setiap kabupaten dan kota seluruh Indonesia," tegas Bambang.

Meski isu sanitasi maupun pengolahan air limbah menjadi atensi pemerintah pusat, tapi menurut Bambang, kewenangannya berada pada pemerintah daerah agar cara penanganannya masuk ke dalam APBD maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

Agar lebih terarah lagi, saat mengajukan DAK, Bambang mengharapkan Pemda menaikan nominalnya dari APBD murni pada tahun yang sama.

“DAK daerahnya bisa memanfaatkan atau tidak tergantung daerahnya. Biasanya daerah lebih terpukau dengan pembangunan jalan sehingga meninggalkan dan menomor duakan aspek sanitasi dan air bersih,” terangnya.

Belum puas sampai di situ, ia juga mendorong program sanitasi berbasis masyarakat. Sebab warga juga bisa menciptakan sanitasi secara mandiri. Tentu faktor hal itu harus mendapat dukungan dan dorongan dari pemerintah daerah. (Adv)

Baca Juga: Gala Dinner Peserta CSS, Awal Mula Komitmen Sanitasi Terbaik

Baca Juga: Jelang Puncak Harjad Banjarmasin, Restoran Terapung Selesai 95 Persen

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner