Kalteng

Menhub Datang, Pengembangan Runaway Bandara Teweh Dibahas

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Usai rapat di VIP room Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Menteri Perhubungan…

Featured-Image
Menhub Budi Karya Sumadi, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya dan Bupati Barito Utara Nadalsyah, saat menggelar rapat di Bandara Haji Muhammad Sidik, Muara Teweh. Foto-IST

bakabar.com, PALANGKA RAYA — Usai rapat di VIP room Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bertolak ke Kabupaten Barito Utara.

Di Bandara Haji Muhammad Sidik, Muara Teweh, selain meninjau bandara, ia juga menggelar rapat di ruang tunggu keberangkatan, bersama Bupati Barito Utara H Nadalsyah.

Didampingi Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto didampingi Plt Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya, Menhub membahas rencana pengembangan runaway dan pembebasan lahan.

Dalam kesempatan itu, Menhub menyampaikan keinginan presiden bahwa daerah terluar harus dijangkau dengan konektivitas sehingga karena mampu menyatukan bangsa ini.

Presiden selalu mengatakan transportasi itu peradaban, seperti bagaimana mendapatkan harga yang relatif murah dengan cara mengambil barang dari pusatnya.

“Saya pikir hal ini akan memajukan Barito Utara dan Murung Raya. Apa yang telah diupayakan saat ini bermanfaat,” ungkap Menhub, Selasa (20/10).

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan bahwa status lahan untuk runaway sepanjang 3 kilometer sudah dibebaskan dan tidak ada masalah.

Pembangunan bandara baru ini dinilai merupakan salah satu upaya pemerintah mempercepat kemajuan masyarakat di Kalteng.

Sebab daerah akan berkembang karena keberadaan bandara, yang memicu pertumbuhan banyak sektor.

Oleh karena itu lahan di sekitar bandara atau kawasan operasional penerbangan dalam mengeluarkan izin bangunan betul-betul sesuai petunjuk Dirjen Udara untuk bangunan di sekitar bandara.

Ia juga meminta agar ada edukasi masyarakat menjaga lokasi obyek vital di sekitar bandara.

Sementara itu area yang sudah dibebaskan agar dihibahkan ke Kementerian Perhubungan. Hal ini mencegah peruntukkan lain jika berganti kepala daerah.

Sementara itu, Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya mengaku bahwa bandara di Muara Teweh ini yang paling representatif di antara bandara di wilayah Barito.

Dengan posisinya yang berada di tengah bandara ini bisa mempercepat alur transportasi ke wilayah- wilayah yang menjadi tujuan khususnya, antara lain ke Palangka Raya.

Komentar
Banner
Banner