Kalsel

Mengintip Proses Pemakaman Damang Dayak Meratus Ayal Kusal

apahabar.com, KANDANGAN – Damang Dayak Meratus Kalimantan Selatan (Kalsel), Ayal Kusal telah dikebumikan, Jumat (18/09). Ayal…

Featured-Image
Proses pemakaman Damang Dayak Meratus Kalsel, Ayal Kusal yang dimakamkan di tengah hutan rindang. Foto-apahabar.com/Ahc27

bakabar.com, KANDANGAN – Damang Dayak Meratus Kalimantan Selatan (Kalsel), Ayal Kusal telah dikebumikan, Jumat (18/09).

Ayal Kusal yang merupakan tokoh sentral Dayak Meratus meninggal Jumat dini hari.

Damang Ayal Kusal merupakan orang yang mengepalai masyarakat Dayak Meratus se-Kalsel.

Mendiang Damang Ayal Kusal merupakan warga Dusun Malaris, Desa Loklahung, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Jenazah Damang Ayal Kusal dimakamkan di tengah hutan, tempat pepohonan menjulang dan alam yang asri.

Lokasi yang dipilih sengaja berada di tengah hutan yang rimbun, dengan jarak sekitar 200 meter dari kediaman Damang Ayal Kusal, atau 100 meter dari Balai Adat Malaris.

Menuju ke lokasi, harus menyeberangi anak sungai sedalam lutut orang dewasa.

Kendati lokasi di tengah hutan, makam mendiang sang Damang Adat Dayak Meratus ini ditandai, dengan sepasang nisan dari kayu ulin bertulis namanya.

Sebelum dimakamkan, mendiang Damang Ayal terlebih dulu dipakaikan pakaian adat, yang sering ia kenakan saat acara ‘Aruh Adat’.

Sekitar pukul 11.00 WITA, keluarga dan kerabat dekat Damang Ayal Kusal mulai menggali kubur.

Lantas, sekitar pukul 13.00 WITA, prosesi pemakaman Damang Ayal Kusal digelar.

Dalam proses pemakaman Damang Ayal Kusal, warga melakukan ritual adat ‘Balian Jandih’.

Di sana, para balian atau tokoh adat Dayak Meratus merapalkan mantra-mantra yang tak dimengerti orang awam.

Lantas, selesai pemakaman tiap warga Dayak Meratus yang hadir, wajib bercebur dan mandi di sungai.

Itulah sebabnya, rute menuju pemakaman Damang Dayak Meratus Ayal Kusal selalu melewati sungai.

“Dengan air, semua kotoran akan larut, begitupula segala hal keburukan. Sehingga maknanya, berendam di sungai dapat membuang segala hal tidak baik di badan, setelah menghadiri pemakaman,” ucap Suriani, seorang warga Loksado yang menghadiri pemakaman itu.

Sekitar lebih dari 30 orang yang hadir, turut menceburkan diri mandi di anak Sungai Amandit HSS tersebut.

imgimgimg

Komentar
Banner
Banner