bakabar.com, BANJARMASIN - Sosok calon Wakil Wali Kota Banjarmasin memegang peranan penting pada Pilkada 2024. Bukan cuma sebagai bayangan calon Wali Kota Banjarmasin saja.
Ketokohan calon wakil wali kota harusnya mampu menaikkan elektabilitas, sehingga keberadaan semakin menambah daya tarik pemilih.
Konsultan politik, Sirajuddin Kahfi menyampaikan sosok calon wakil kepala daerah bisa mendongkrak perolehan suara di Pilwali Banjarmasin.
"Asalkan antara wali dan wakil memiliki latar belakang yang berbeda," ujarnya.
Latar belakang kedua sosok itu bisa bermacam-macam. Bisa dari faktor gender, lalu generasi usia hingga profesi (pengusaha, birokrat, tuan guru dsb).
"Bahkan di era sekarang modal ketokohan sosial media (punya followers yang banyak dan militan) bisa jadi faktor yang berpengaruh untuk mendongkrak suara," tuturnya.
Ia pun mengambil contoh paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin nomor urut 2 H Muhammad Yamin dan Hj Ananda.
Mantan Ketua DPRD Banjarmasin, Ananda dinilainya mempunyai modal ketokohan yang baik di sosial media.
"Yang ini bisa menambal kekurangan yang dari Yamin yang masih agak kaku dalam bersosial media," ucapnya.
Berbeda halnya dengan paslon kepala daerah Arifin Noor dan Supian Akbari nomor urut 1.
Bagi Kahfi, keduanya tergolong memilki rentang generasi yang jauh berbeda. Bisa dibilang Arifin generasi Boomer, Akbari Gen Millenial.
"Tentu juga akan berpengaruh untuk bisa menggaet suara pemilih muda," tuturnya.
Namun masih ada persoalan untuk keduanya. Meskipun muda, lanjut dia bahwa Akbari masih punya PR besar untuk mendapatkan awareness dari anak muda. Karena kalau dilihat dari sosial medianya, masih kalah ramai dengan sosmed Ananda.
"Maka, kalau memang Akbari serius untuk menjadi penggalang suara anak muda bagi kemenangannya bersama Pa Arifin, sudah seharusnya dia super-aktif untuk bersosial media," pungkasnya.
Sementara Awan Subarkah sosok yang bisa melengkapi H Mukhyar. Karena pengalamannya di legislatif tentu berguna untuk menambah sudut pandang tentang bagaimana sinergi antara eksekutif dan legislatif bekerja sama.
Namun dalam konteks pemenangan memang agak mubazir, karena berasal dari partai yang sama, sehingga besar kemungkinan pemilihnya pun berasal dari kantong suara yang sama.
Perlu diketahui, Arifin-Akbari diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, PDI-Perjuangan, Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Sementara itu H Muhammad Yamin dan Hj Ananda. Pasangan ini diusung Partai NasDem, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora.
Sedangkan H Mukhyar dan H Awan Subarkah yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Ummat.