bakabar.com, TARAKAN – Jelang pemilihan umum (Pemilu) serentak 2019 yang tinggal menghitung hari, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie memberi atensi khusus pada ketersediaan listrik dan internet.
Untuk itu, mantan sekretaris provinsi Kaltim ini meminta PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) dan PT Telekomunikasi (Telkom) untuk siaga jelang waktu pemilu yang tersisa dua hari lagi.
Irianto mengakui, tantangan terbesar dalam Pemilu serentak di provinsi termuda itu adalah internet dan listrik, khususnya di Kabupaten Bulungan.
"Banyak kegiatan di hari H, utamanya di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang mengandalkan pasokan listrik. Mulai pengeras suara, hingga penerangan di TPS. Sebab, dikhawatirkan penghitungan surat suara di TPS bakal mencapai malam hari. Lantaran, banyaknya surat suara yang dihitung," kata Gubernur dikutip bakabar.com dari laman resmi Humas Pemprov Kaltara, Senin (15/4).
Baca Juga: Hari Libur, Disdukcapil Kaltara Tetap Buka Layanan
Gubernur Irianto sudah menginstruksikan kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) untuk berkoordinasi dengan dua perusahaan plat merah itu untuk menghindari pemadaman listrik dan internet pada hari H hingga rekapitulasi penghitungan surat suara selesai.
Di Bulungan ini, menurut data KPUD Kaltara ada 436 TPS. “PLN diminta KPUD dan Pemprov Kaltara untuk dapat memastikan listrik aman selama proses pencoblosan hingga rekapitulasi penghitungan surat suara di TPS usai," jelas Irianto.
Pemprov dan KPUD Kaltara juga meminta kepada pihak penyedia jasa layanan telekomunikasi, PT Telkom untuk dapat memberikan jaminan kestabilan jaringan internet selama puncak kegiatan Pemilu serentak 2019 berlangsung.
"Selain listrik, dalam Pemilu kali ini, dibutuhkan juga kestabilan jaringan internet. Karena, laporan kegiatan di TPS, mulai pencoblosan hingga rekap penghitungan surat suara akan disampaikan secepatnya oleh pihak yang bersangkutan. Baik petugas TPS, maupun para saksi yang ada," tutur Gubernur.
Permasalahan kelistrikan dan jaringan telekomunikasi pada hari H Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Bulungan, juga telah disampaikan Pemprov Kaltara kepada KPU RI pada rapat koordinasi persiapan Pemilu serentak 2019 di tingkat pusat, beberapa waktu lalu.
"Di kesempatan itu, Pemprov meminta kepada KPU RI untuk memberitahukan kepada Direktur PLN dan PT Telkom agar siaga dalam pelaksanaan Pemilu untuk deteksi dan cegah dini persoalan di hari H," urai Irianto.
Selain itu, Gubernur juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan penyelenggaraan pemilu yang aman, damai dan jujur.
Hal tersebut disampaikan Irianto saat menjadi pembina Apel Patroli Pengawasan Anti Politik Uang pada Tahapan Masa Tenang Pemilu 2019 di Taman Berkampung, Kota Tarakan, Jumat (12/4) lalu.
Baca Juga: Pemilu Serentak, Ribuan DPT di Kaltara Dikembalikan ke DPK
"Sejauh ini, pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini berlangsung sukses dan damai. Di hari H nanti, saya juga berharap penggunaan hak pilih dapat terlaksana dengan baik dan jujur, bebas dari intervensi pihak manapun. Termasuk money politic dan hoaks," jelas gubernur.
Dalam pemenuhan haknya tersebut, Irianto berharap pemilih dapat memilih presiden dan wakil presiden serta wakil rakyat yang terbaik, sesuai hati nurani masing-masing
Editor: Fariz F