Histori

Mengenang Letkol Soedjono, Pahlawan yang Tertembak di Lereng Merbabu

Gedung yang bernuansa serba hijau tersebut diberinama Rumah Sakit Tentara (RST) Soedjono oleh Pemerintah Kota Magelang.

Featured-Image
Rumah Sakit Soedjono Magelang. (Foto: apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Gedung yang bernuansa serba hijau tersebut diberi nama Rumah Sakit Tentara (RST) Soedjono oleh Pemerintah Kota Magelang. Nama tersebut disematkan pada 1 November 1949 sebagai bentuk penghargaan atas jasa Letkol Soedjono yang kala itu turut bertempur melawan Belanda.

Prajurit berpangkat Letkol yang gugur di Magelang, tepatnya di Dusun Gardu, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang itu wafat setelah ditembak mati oleh tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) saat bertugas di sebuah pos kesehatan.

"Letkol Soedjono ditembak pada 15 Februari 1949 ketika berusaha meloloskan diri dengan cara melompat pagar saat bertempur melawan tentara NICA," tutur Koordinator Komunitas Kota Toea Magelang (KTM), Bagus Priyana, Rabu (18/5).

Baca Juga: Tugu ANIEM, Saksi Bisu Masuknya Listrik Pertama Kali di Magelang

Menurut Bagus, Letkol Soedjono beserta tentara Indonesia lainnya saat itu tengah berusaha menyelamatkan diri saat markasnya yang berada di lereng Merbabu disergap dan diobrak-abrik pasukan NICA.

"Sayangnya, kaki Letkol Soedjonotersangkut oleh tanaman waluh dan terjatuh. Tanpa pikir panjang, pasukan Anjing Nica langsung menembaknya di tempat hingga gugur. Sementara pull-over dan cincinnya dirampas,” ujarnya Bagus, Rabu (17/5).

Bagus menceritakan, setelah diketahui wafat dan gugur di medan perang, penduduk setempat memakamkan jenasah dr Soedjono di tempat itu dengan hormat dan khidmat.

"Bahkan, penduduk sekitar lereng Merbabu sering mengunjungi makamnya untuk menyampaikan ujub atas penyakit yang diderita agar sembuh," sambungnya.

Baca Juga: Jelajah Waktu dan Peristiwa di Balik Palagan Ambarawa

Meski demikian, lanjut Bagus, makam Letkol Soedjono akhirnya dipindah pada 1950 ke Taman Makam Pahlawan Semaki di Jogja.

"Anehnya, saat digali, ternyata jenasahnya tidak mengalami kerusakan atau decomrositie, padahal sudah selang satu tahun dari pemakaman," kata Bagus.

Lebih lanjut, Bagus menuturkan, jenazah Letkol Soedjono kemudian disemayamkan di suatu gedung di rahasia di Kabupaten Magelang.

"Waktu itu yang memindah Bupati Magelang, Joedodibroto merupakan paman dari dr Soedjono. Dengan upacara militer, sang Letkol dikebumikan pada 7 April 1950,” katanya.

Baca Juga: Selisik MOSVIA, Sekolah Pendidikan Pangeh Praja di Magelang

Menurut Bagus, gugurnya Letkol Soedjono merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Maka, untuk menghargai jasa Soedjono, pemerintah menganugerahkan Bintang Satya Lencana Sosial kepadanya, termasuk 35 dokter lainnya yang telah gugur atau hilang tahun 1942-1950," ujarnya.

Selain itu, Bagus mengatakan, nama Letkol Soedjono juga diabadikan menjadi nama rumah sakit tentara (RST) di Kota Magelang.

"Dahulu sebelum diganti, namanya RST III, lalu menjadi RST dr Soedjono," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner