Ramadan 2023

Mengenal Tradisi Bakar Batu pada Bulan Ramadan di Papua

Sejumlah tradisi bahkan hingga menjelang akhir bulan Ramadan bisa ditemui hampir di seluruh penjuru Tanah Air, tak terkecuali di Pulau Papua.

Featured-Image
Tradisi Bakar Batu yang biasa dilakukan masyarakat Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. (Foto: Soloraya.com)

bakabar.com, JAKARTA - Sejumlah tradisi bahkan hingga menjelang akhir bulan Ramadan bisa ditemui hampir di seluruh penjuru Tanah Air, tak terkecuali di Pulau Papua.

Namun, ada satu tradisi yang barangkali tidak ditemukan di Pulau Jawa yakni tradisi bakar batu. Tradisi ini biasa diselenggarakan umat muslim di di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegungungan.

Tradisi batu bakar ini biasa dilakukan dengan cara berupa ritual memasak bersama-sama warga satu kampung. Tujuannya dilakukan tradisi tersebut untuk mengaktualisasikan rasa syukur sekaligus membangung solidaritas dengan bersilaturahmi antar penduduk Papua Pegunungan.

Pengurus Masjid Baiturrahim Jayapura, Papua, Ustaz Abdul Kahar Yelipelle menerangkan kegiatan tradisi bakar batu menjelang Idulfitri 2023 ditiadakan untuk menghormati Ketua Ikatan Keluarga Distrik Walesi Jayawijaya Papua Pegunungan yang meninggal dunia di Jayapura sebelum bulan Ramadan.

"Tradisi bakar batu tetap dilaksanakan setelah perayaan Idulfitri pada April 2023," ujarnya.

Adapun dalam penyelenggaraannya, setiap bulan Ramadan Ikatan Keluarga Distrik Walesi di Jayapura wajib memberikan iuran kepada panitia yang bertugas. Dalam ikatan tersebut, panitia akan bertugas untuk mengumpulkan iuran dari setiap keluarga secara bergantian.

Jika pada bulan Ramadan hingga halal bihalal yang menjalankan iuran ialah dari umat Kristen, begitu pun sebaliknya jika umat Kristiani ada kegiatan maka umat muslim yang kan akan menarik iuran.

Bagi umat muslim, bakar batu dominan terisi ratusan ekor ayam yang dibeli menggunakan iuran yang sudah dijalankan sebelum bulan Ramadan.

"Tradisi tersebut semua keluarga di Papua baik dari Kristen maupun muslim akan larut bersama-sama mengikuti tradisi bakar batu di Kota Jayapura," katanya.

Kahar juga berpesan untuk generasi muda Papua, khususnya umat muslim di wilayah pegungungan agar terus melestarikan tradisi bakar batu menjelang Hari Raya Idulfitri.

"Termasuk menghindari pergaulan bebas, mengonsumsi minuman keras dan narkoba," pungkasnya.

Sejumlah tradisi umat Islam di tanah Papua yang biasa juga ditemukan di Pulau Jawa seperti berziarah kubur, berbuka bersama, hingga membersihkan makam kerabat/saudara.

Bahkan hingga menjelang akhir bulan Ramadan masyarakat muslim di Papua juga mengadakan pawai obor keliling, meski belakangan agenda tersebut digantikan dengan mengadakan takbir di setiap masjid. Adapun di Hari Raya Idulfitri, masyarakat Papua juga melakukan silaturahmi ke tetangga dan saudara untuk merekatkan hubungan sosial keagamaan.

Editor


Komentar
Banner
Banner