Sport

Mengenal Rahmad Darmawan, Pelatih Anyar Barito Putera Penggemar Ball Possesion

apahabar.com, BANJARMASIN – Ditunjuk melatih Barito Putera, Rahmad Darmawan sudah hampir dipastikan akan membawa serta filosofi…

Featured-Image
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, seusai penandatangan kontrak Rahmad Darmawan sebagai pelatih baru. Foto: Instagram

bakabar.com, BANJARMASIN – Ditunjuk melatih Barito Putera, Rahmad Darmawan sudah hampir dipastikan akan membawa serta filosofi permainan bernama ball possesion.

Rahmad Darmawan resmi menjadi pelatih Barito Putera, Jumat (31/12) malam, atau beberapa jam menjelang pergantian tahun.

Setumpuk pekerjaan rumah menunggu pria yang biasa disapa RD tersebut. Pekerjaan paling utama adalah mengangkat Barito Putera keluar dari zona degradasi.

Sebelum mendepak Djajang Nurdjaman dari kursi kepelatihan, Laskar Antasari berada di peringkat 15 klasemen sementara dengan 15 poin hasil dari 4 kemenangan, 3 seri dan 10 kekalahan.

Situasi ini tampaknya tidak membuat RD melakukan banyak eksperimen lagi, mengingat BRI Liga 1 sudah akan memasuki paruh kedua musim.

Namun sebagai pelatih yang sudah kenyang pengalaman di berbagai klub, serta menempuh sejumlah kursus kepelatihan, Rahmad Darmawan tetap akan membuat Barito Putera bermain dengan ball possesion.

Dalam wawancara dengan Pandit Football, pertengahan Maret 2019, Rahmad mengakui ball possesion sebagai filosofi permainan yang selalu berusaha dipegang.

“Dari filosofi yang dibawa, pelatih akan membuat game plan, baik latihan teknik maupun fisik. Berawal dari filosofi, kemudian diperkecil menjadi taktik,” papar Rahmad Darmawan.

“Taktik setiap pertandingan bisa berbeda, tapi filosofi pelatih tak berubah. Contohnya filosofi Barcelona yang bermain dengan tiki-taka, meski tidak dengan formasi 4-3-3,” lanjutnya.

Filosofi ball possesion itu terinspirasi oleh Sugih Hendarto, mantan pelatih Persija yang menangani Rahmad semasa menjadi pemain.

“Beliau memegang teguh prinsip bermain sepakbola yang sekarang dikenal dengan asosiatif atau possession,” kenang Rahmad.

“Beliau senang mengandalkan pemain dengan skill tinggi, juga memainkan sepakbola indah dengan banyak passing agar bisa mengkreasikan banyak peluang,” imbuhnya.

Lantas seiring waktu berjalan dan pengalaman dari mengikuti sejumlah kursus kepelatihan, Rahmad ingin sesuatu yang lebih variatif.

Selain ball possesion, Rahmad berharap dapat menggabungkan filosofi itu dengan vertikal (permainan passing yang melewati beberapa lini), dan direct play untuk menyesuaikan kondisi.

“Namun sekali lagi presentase possession akan menjadi acuan dalam saya. Kalau sebelumnya porsi latihan possesion 70 persen, mungkin saya akan kurangi menjadi 50 persen. Sisanya belajar melatih sepakbola vertikal dan direct,” tukas Rahmad.

Disamping memegang filosofi, Rahmad Darmawan menyebut melatih sepakbola tidak cukup hanya memakai intuisi atau berdasarkan pengalaman sebagai pemain.

“Makanya saya menambah banyak staf kepelatihan. Mulai dari analis pertandingan dan latihan, serta memberikan video contoh kepada beberapa pemain,” jelas Rahmad.

Kedekatan Dengan Pemain

Di sisi lain, Rahmad selalu berusaha menjadi orang tua maupun saudara pemain agar permasalahan individual yang dihadapi dapat diselesaikan.

“Pelatih juga harus menjadi teladan untuk pemain. Jangan melarang sesuatu, tapi pelatih malah melakukan itu,” pria kelahiran Metro Lampung itu.

Terkait pemilihan pemain, Rahmad diklaim sebagai penentu nama-nama yang telah direkrut Barito Putera menjelang paruh kedua BRI Liga 1.

Sebut saja Guy Junior Nke Ondoua, Rafael Silva, hingga Rafael Maitimo. Dua dari tiga pemain tersebut, pernah ditangani Rahmad Darmawan.

Rafael Silva merupakan mantan anak asuh Rahmad di Madura United. Sedangkan Rafael Maitimo adalah pemain pilihan Coach RD, ketika menukangi Timnas Indonesia di prakualifikasi Piala Asia 2015.

“Idealnya ketika pelatih datang, klub tersebut belum punya pemain. Namun itu tidak mungkin, karena pasti terdapat pemain yang masih punya kontrak dengan klub,” jelas Rahmad.

“Tugas pelatih adalah jumlah pemain yang tersedia ditambah, lalu memberikan satu kekuatan tentang konsep permainan yang akan dibangun pelatih,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner