apahabar, JAKARTA – Pelumas atau oli menjadi bagian penting dalam perawatan mesin mobil. Meskipun demikian, tak berarti semua jenis oli bisa digunakan mobil apa saja, karena oli memiliki spesifikasi masing-masing.
Selain itu, oli juga memiliki ragam jenis. Produsen oli tak hanya meracik oli mesin, tetapi berbagai jenis pelumas lainnnya untuk kebutuhan pelumasan kendaraan mulai dari mesin, minyak rem hingga pelumas untuk setir.
Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara mengatakan pengguna mobil harus mengetahui dengan pasti jenis oli yang tepat untuk kendaraan sehingga benar-benar mendukung kinerja mesin.Berikut jenis pelumas yang biasa digunakan untuk mobil :
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Mobil Bekas Passenger Jadi Incaran
1. Oli Mesin
Dilihat dari penggunaannya berdasarkan dari mesin yang digunakan, oli ini terbagi dua, yaitu oli mesin bensin dan oli mesin diesel. Ada juga oli genuine tersebut juga terbagi lagi, untuk tutup botol biru untuk oli sintetik, hijau full sintetik, dan gold full sintetik.
Auto2000 menyarankan pengguna melakukan penggantian oli setiap 6 bulan sekali, agar mesin mobil dapat bekerja prima. Alasannya karena mesin yang kurang membuat komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan yang optimal.
"Dalam jangka panjang sangat merugikan, seperti risiko turun mesin akibat komponen mesin yang saling bergesekan semakin cepat aus dan macet. AutoFamily wajib mengecek oli mesin secara rutin untuk memastikannya tidak kurang dan dalam kondisi prima," kata Nur Imansyah Tara di Jakarta, Jumat (2/12)
Baca Juga: Bersiaplah! Mobil Terbang Menghiasi Langit IKN di Tahun 2024
2. Oli Transmisi
Sesuai dengan namanya oli ini akan berfungsi melumasi bagian kmponen dari transmisi. Oli transmisi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu oli transmisi manual dan transmisi matik,
Untuk manual, sebaiknya dilakukan penggantian 40.000 kilometer. Sementara untuk oli transmisi matik, jadwal penggantiannya disesuaikan dengan buku pedoman pemilik dan buku service.
3. Oli Differential (Gardan)
Oli ini diberikan untuk mobil dengan penggerak belakang, dan dilakukan penggantian 40.000 km. Efeknya bila oli ini tak dilakukan penggantian secara teratur, maka pelumasan di area tersebut akan menjadi berkurang, dan cepat aus.
Baca Juga: Takut Tersambar Motor di Dalam Mobil, Sambo Pernah 'Semprot' Bharada E
4. Minyak Rem
Ini merupakan bagian dari safety-item yang harus rajin dilakuan perawatan, jangan sampai terlewat. Rekomendasinya dilakukan penggantian atau dikuras setiap 40.000 km. Dampak dari telat melakukan penggantian minyak rem, akan tejadi pengurangan kualitas minyak rem, dan kinerja rem jadi berkurang.
5. Oli Power Steering
Terakhir ada oli power steering, biasanya diganti ketika ada keluhan setir berat pada kendaraan, atau ada kebocoran oli pada power steering. Oli ini umumnya digunakan pada kendaraan yang menggunakan tipe fluida.
Biasanya penggantian oli dilakukan pada 40.000 km, atau untuk mobil yang jarang digunakan selama 2 tahun, mana yang tercapai lebih dahulu.