bakabar.com, BANJARMASIN – Menjelang atau saat masuk bulan Ramadan, Ipau menjadi kue primadona warga Banjarmasin.
Konon kudapan khas dari arab ini dulunya sangat langka. Dilansir bakabar.com dari berbagai sumber berikut ini sejarah kue Ipau yang dicari-cari saat Ramadan di kota Seribu Sungai:
Kudapan tradisional bercita rasa Arab dan Melayu
Kue ini merupakan kue khas warga keturuanan arab yang masih tinggal di Banjarmasin, yakni berada di Kelurahan Antasan Kecil Barat (Akaba) atau biasa disebut Kampung Arab. Namun meski diolah oleh orang keturunan Arab, Ipau sendiri memiliki cita rasa perpaduan antara masakan Arab dan Melayu.
Dilansir ayoindonesia.com, penamaan masakan Ipau tidak bercirikan Banjar. 'Ipau' diasumsikan sebagai sebuah nama, maka khas Banjar jadi muncul hurup I.
Orang Banjar punya kebiasaan memanggil nama siapa pun dengan menambah vocal 'I' di depan suku pertama nama yang disapa.
Banyak yang menduga 'Ipau' adalah nama orang pertama membuat wadai itu di Banjar.
Ada asumsi lain yang menyatakan kata 'Ipau' merupakan penyimpangan penyebutan dari kata Arab 'upuu' yang berarti 'iris' atau 'kerat'.
Namun, langsung dibuyarkan karena banyak kue Arab yang berupa irisan atau keratan.
Meski banyak simpang siur tentang penamaan Ipau, sebenarnya hingga sekarang tidak diketahui secara pasti kue ini kapan muncul, namun kue ini sudah dibuat masyarakat banjar secara turun temurun.
Isian Ipau
Bicara tampilan wadai Ipau, Saat melihat ipau, pasti akan terlintas bentuknya menyerupai Lasagna.
Ini dikarenakan bentuk ipau terdiri atas lapisan-lapisan tipis tepung dengan daging di setiap lapisannya yang seperti lasagna.
Wadai ipau terdiri dari lapisan tipis dadar tepung yang terbuat dari campuran tepung terigu, telur, dan susu yang ditumpuk dan diisi dengan campuran wortel, bawang bombay, sayur, kentang dan daging.
Antar lapisannya kemudian dikukus dan disajikan dengan siraman saus santan kental dan taburan seledri dan bawang goreng.
Ipau disebut sebagai kue khas Ramadhan karena biasanya hanya di bulan puasa lah penjual Ipau bermunculan di pasar-pasar atau pun pinggiran jalan di Banjarmasin.
Cara Pengolahan
– Sediakan Bahan dadar
– Ambil 200 gr tepung terigu
– Gunakan 1 butir putih telur
– Siapkan 1 sdm tepung tapioka
– Sediakan 1/2 bungkus royco ayam
– Gunakan 500 ml air
– Ambil Bahan isi
– Ambil 200 gr wortel
– Siapkan 200 gr kentang
– Gunakan 50 gr daging giling
– Siapkan 1 bungkus bumbu kare instan
– Gunakan secukupnya Garam, gula, penyedap rasa
Sediakan Bahan kuah
– Ambil 2 bungkus santan kara kecil (65 ml) + air sampai menjadi 475 ml
– Sediakan 3 sdm maizena
– Siapkan secukupnya Garam
– Sediakan Toping
– Siapkan Bawang goreng dan daun seledri cincang
Cara membuat Kue ipau khas banjar:
Untuk isi :
– kupas kentang dan wortel lalu potong 2 cuci bersih setelah itu rebus potongan kentang 2 wortel hingga masak.
– Tumis bumbu kareh masukan rebusan kentang, wortel, daging, tambahkan gula, royco, Garam, dan penyedap rasa masak sampai bumbu meresap, uji rasa, angkat.
– Bahan dadar : masukkan tepung terigu,tapioka, royco ayam aduk rata tanbahkan putih telur dan air aduk hingga kalis atau tidak bergerindil lalu buat dadar.
– Bahan kuah; rebus santan kara yang sudah di tambahkan air dan garam dengan api kecil aduk2 terus sampai mendidih tambahkan maizena yg sudah di encerkan aduk hingga mengental.
– Penyelesaian : Ambil 1 buah dadar masukkan ke dalam almanium foil lalu isi dengan bahan isi tutup dengan kuah tutup lagi dengan dadar isi lagi dengan isi lalu tutup dengan kuah dan tutup lagi dengan dadar terakhir beri kuah.
– Kukus setengah matang taburi bawang goreng dengan seledri kukus sampai matang.