bakabar.com, BANJARBARU - Provinsi Kalimantan Selatan ditunjuk dan siap menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2023.
Untuk menyambut Pomnas 2023, Pemprov Kalsel pun tak ingin terlihat sederhana. Karena dibangun Gelora Paman Birin di Kegubernuran Kalsel atau perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru.
Dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, Gelora Paman Birin dapat dijadikan venue sepak takraw, bola basket, bulu tangkis, tenis indoor, futsal dan beladiri.
Kapasitasnya pun tak tanggung, yakni 3.000 penonton. Pun anggarannya yang menggunakan APBD Pemprov Kalsel sebesar Rp 60 miliar lebih.
Saat ini pembangunannya sudah mencapai 67,98 persen. Termasuk dalam tahapan pemasangan rangka atap baja yang diperkirakan sekitar dua pekan ke depan sudah selesai.
Gelora Paman Birin ini bakal dijadikan venue utama Pomnas 2023 yang dilangsungkan pada 14 November mendatang.
"Kami optimis gelora ini bisa difungsikan sebelum Pomnas 2023 nanti," kata Kabid Cipta Karya pada Dinas PUPR Kalsel, Ryan Tirta Nugraha.
Meski begitu, Ryan bilang pihaknya tetap mengutamakan keselamatan para pekerja. Artinya, jika memang ada kendala, maka kami akan mendahulukan keselamatan pekerja.
"Tapi kami yakin gelora ini akan sudah dapat difungsikan ketika pembukaan Pomnas di November mendatang," paparnya.
Adapun pemberian nama Gelora Paman Birin, ia mengaku belum bisa memastikan. Sebab dari pihaknya belum mendapatkan arahan untuk hal itu.
Memang kata Ryan, ada beberapa masukan untuk nama bangunan ini. "Tapi masih belum final," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kalsel, Hermansyah sempat menyebut, bangunan itu akan diberi nama Gelora Pamab Birin dan akan dijadikan venue utama Pomnas 2023.
Dijelaskan Hermansyah, pemberian nama itu sesuai permintaan masyarakat dan tokoh di Banua, termasuk tim ahli gubernur.
Kembali ke Pomnas dan pembangunan Gelora Paman Birin. Pomnas sendiri akan dilangsungkan sekitar satu setengah bulan lagi. Sementara, saat ini mulai memasuki musim penghujan.
"Itu yang bisa menjadi kendala. Sebab bahan yang digunakan ini dari besi dan tidak bisa dikerjakan jika turun hujan atau setelah hujan," Sahut Karyanto, perwakilan KSOP, perancang bangunan.
Jadi kata Karyanto, ketika cuaca terik, maka akan dimaksimalkan dengan tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan pekerja.
